Jakarta- Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (8/4/2020), menyusul optimisme bahwa wabah COVID-19 kian mendekati titik puncaknya lebih cepat dari perkiraan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 300 poin (+1,4%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), meski selang 15 menit kemudian melambat menjadi 279,5 4 poin (+1,23%) ke 23.933,36. Indeks Nasdaq menguat 86,41 poin (+1,1%) ke 7.973,67 dan S&P 500 tumbuh 27,89 poin (+1,05%) ke 2.687,3.
Saat ini, menurut data Johns Hopkins University, AS masih menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia, melampaui 383.000 with orang, dan berujung pada hilangnya 12.000 jiwa. Namun sejak Jumat sampai sekarang, laju kenaikan kasus baru terus melambat,
Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (National Institute of Allergy and Infectious Diseases) mengatakan bahwa angka kematian virus corona kini lebih rendah dari perkiraan semula, dan diharapkan ada pembalikan positif pekan ini.
“Jika kurvanya berbelok, untuk pertama kali, kita dekat dengan waktu untuk fokus memulai ulang setidaknya beberapa bagian dari perekonomian,” tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group sebagaimana dikutip CNBC International.
Beberapa investor percaya bahwa bursa saham bergerak melampaui realitas di mana penghentian aktivitas ekonomi bakal menekan perekonomian hingga dua kuartal lebih. Goldman Sachs mengingatkan perihal “reli pasar bearish,” yang seolah-olah menunjukkan bahwa dasar koreksi sudah tergapai sehingga menguat, padahal kenyataannya belum.
Namun, reli besar pada Senin di mana Dow Jones menguat lebih dari 1.600 poin, menunjukkan bahwa investor agak tertenangkan oleh kabar bahwa kasus COVID-19 di AS bakal cenderung melambat.
Kepala Strategi Kuantitatif dan Derivatif JPMorgan Marko Kolanovic mengatakan bahwa dia melihat ekonomi akan dibuka kembali secara “terbatas” dalam dua pekan. Mengacu pada data yang dimilikinya, Kolanovic yakni wabah di AS mendekati titik puncak dan bakal segera turun.
“Kami yakin telah melihat pertumbuhan kasus baru di AS dalam 3-4 hari yang lalu, dan kematian akan memuncak dalam sepekan, jadi kami menanti pembukaan kembali ekonomi dalam 1-2 pekan,” tuturnya.
Pelaku pasar hari ini akan mencermati rilis risalah rapat The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) bulan lalu, untuk mencerna sikap dan arah kebijakan pejabat The Fed. Sebelum rapat tersebut, The Fed telah memangkas suku bunga acuan AS menjadi 0%.
Sumber: CNBCIndonesia.com
Leave a Reply