Kemenhub Usulkan Stimulus untuk Biaya Parkir Pesawat

JAKARTA – Kementerian Perhubungan mengusulkan adanya pembiayaan untuk biaya parkir pesawat sebagai bentuk stimulus untuk menanggulangi wabah corona.

Adapun, saat ini Kementerian Perhubungan sedang meminta adanya penghitungan ulang stimulus untuk operator penerbangan, baik untuk maskapai, bandara, maupun lembaga navigasi yang bisnisnya tersungkur karena virus Corona. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto meminta ongkos parkir pesawat di seluruh bandara domestik ditanggung oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Ini stimulus pertama untuk pariwisata yang semestinya diberikan 1 Maret. Stimulus itu kan enggak jadi. Lalu kami hitung ulang, salah satunya dilimpahkan untuk parkir bandara,” ujar Novie seperti dikutip dari Tempo.co, Minggu (12/4/2020).

Novie mengatakan pembiayaan parkir pesawat yang dibebankan pada negara tersebut hanya berlangsung temporer atau selama masa pandemi virus Corona.

Pasalnya, selama wabah, maskapai terus mengurangi frekuensi penerbangannya akibat kebijakan pengurangan kapasitas penumpang dan harus mengandangkan pesawatnya di sejumlah bandara.

Adapun mengenai sasaran maskapai mana saja yang akan menerima stimulus itu, dia menyatakan Kemenhub belum membahas secara khusus. Namun, dia memastikan pemerintah akan memprioritaskan pemberian bantuan kepada maskapai nasional dan badan usaha yang beroperasi di wilayah domestik.

Adapun besaran stimulus yang akan diberikan khusus untuk parkir pesawat ini juga masih dalam proses penghitungan. Novie memastikan kebijakan itu kini belum diundangkan lantaran baru disorongkan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk segera dibahas.

Selain mengusulkan stimulus biaya parkir pesawat, mantan bos AirNAv itu juga mengusulkan adanya relaksasi penundaan biaya pajak pertambahan nilai atau PPN dan pajak pertambahan hasil (PPh).

“Ini sangat penting agar maskapai dan operator bandara bisa survive,” ucap Novie.

Kementerian Perhubungan turut mengusulkan adanya penundaan biaya kalibrasi lembaga Navigasi sebesar Rp 100 miliar. Novie berharap penghitungan stimulus untuk seluruh pelaku usaha di bidang penerbangan itu dapat segera kelar.

“Harapannya negara bisa hadir di situ,” ujarnya.

Sumber: Bisnis.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only