Jangan Khawatir, Ternyata Ini Tujuan Global Bond Terbesar RI!

Jakarta, Pandemi Corona atau COVID-19 seperti musuh yang tidak terlihat bagi semua negara di dunia. Virus ini telah mewabah dengan cepat dan memberikan tekanan bagi perekonomian seluruh negara. Untuk itu, demi menghadapi efek dari pandemi COVID-19 ke perekonomian, berbagai negara menggelontorkan stimulus besar-besaran.

Beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China tidak ragu-ragu menggelontorkan berbagai stimulus untuk mendorong perekonomiannya.

Misalnya saja AS, Presiden Donald Trump pun ikut menggelontorkan anggaran US$ 2,1 triliun (Rp 33.600 triliun/Kurs Rp 16.000 per US$) atau 10,5% dari PDB untuk menanggulangi Covid-19 di negaranya. Stimulus ini ditargetkan untuk pinjaman bagi dunia usaha di AS.

Kemudian di China, sebagai negara yang pertama-tama terkena wabah ini ini memberikan stimulus fiskal RMB 1,3 triliun atau 1,2% dari PDB untuk pembebasan pajak dan kontribusi jaminan sosial.

Selain itu, Jepang juga mengumumkan paket stimulus baru senilai US$ 1 triliun untuk meredam dampak ekonomi corona. Sebelumnya, Jepang menggelontorkan stimulus US$ 4,1 miliar.

“Ini bernilai 20% dari PDB, skala yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Abe dalam pidato nasionalnya sebagaimana dikutip AFP belum lama ini.

Bagaimana dengan Indonesia? Seperti negara lainnya, Indonesia juga menggelontorkan stimulus untuk mendorong perekonomian dari dampak pandemi ini. Tidak tanggung-tanggung, stimulus yang digelontorkan pemerintah senilai Rp 450 triliun atau 2,5% dari PDB.

Pendanaan stimulus ini salah satunya berasal dari Global Bond sebesar US$ 4,3 miliar dalam 3 bentuk surat berharga global yaitu Surat Berharga Negara (SBN) seri RI1030, RI 1050, dan RI0470.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ini merupakan penerbitan Global Bond terbesar yang pernah dikeluarkan dalam sejarah berdirinya Indonesia. Di antara negara kawasan, Indonesia menjadi negara pertama yang menerbitkan surat utang ini.

Penerbitan global bond dalam mata uang dolar ini dilakukan untuk menjaga pembiayaan aman sekaligus menambah cadangan devisa bagi Bank Indonesia. Pemanfaatan dari penerbitan ini sangat positif di tengah turbulensi pasar keuangan global.

Adapun global bond Seri RI1030 memiliki tenor 10,5 tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2030 diterbitkan sebesar US$ 1,65 miliar dengan yield global sebesar 3,9%. Seri kedua yaitu RI1050 dengan tenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2050. Nominal yang diterbitkan juga US$ 1,65 miliar dengan yield 4,25%.

“Ini adalah penerbitan terbesar dalam US bond dalam sejarah RI. Dan Indonesia juga jadi negara pertama yang menerbitkan sovereign bond sejak pandemic COVID-19 terjadi,” kata Sri Mulyani.

Moody’s Investors Service (Moody’s) menetapkan peringkat utang Baa2, atau layak investasi (investment grade), bagi Surat Utang Negara (SUN) yang bakal diterbitkan di luar negeri untuk membantu mengatasi dampak krisis COVID-19. Outlook surat utang tersebut diganjar dengan predikat stabil untuk jangka panjang.

Sumber: cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only