Imbas Corona Transfer Daerah dan Dana Desa Dipangkas Rp94 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui ada pemangkasan alokasi dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Diketahui, alokasi TKDD tahun ini sebelumnya mencapai Rp856,94 triliun, terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp784,94 triliun dan dana desa sebesar Rp72,00 triliun.

“Jadi di dalam surat edaran bersama kami dengan Kemendagri kita menyampaikan kepada daerah situasi pemotongan TKDD itu sekitar Rp94 triliun, kata Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Selasa (14/4).

Dia mengatakan pemangkasan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi daripada penerimaan negara. Dimana penerimaan negara sendiri diproyeksikan akan menurun sekitar 10 persen dari target APBN 2020.

“Ini karena memang kita melakukan apa yang disebut adjusment akibat adanya penurunan penerimaan pajak kita,” imbuh dia.

Sementara itu dalam penyusunan proyeksi APBN 2021 dipastikan alokasi TKDD tidak ada yang menurun. Penurunan ini terjadi di tahun ini, lantaran pandemi virus Corona atau Covid-19 yang telah menghantam Indonesia.

Penerimaan Negara Diprediksi Turun
Sri Mulyani memperkirakan pendapatan negara akan mengalami penurunan hingga 10 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Penurunan ini terjadi akibat dampak virus corona atau Covid-19 yang membuat kegiatan ekonomi domestik tertekan.

“Dalam antisipasi kondisi ekonomi turun tajam, penerimaan negara diperkirakan turun 10 persen. Negatif growth,” kata Menteri Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Rabu (1/4).

Menteri Sri Mulyani menjelaskan penurunan pendapatan negara terjadi akibat turunnya kinerja perpajakan, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Menurutnya, penurunan penerimaan pajak tak hanya disebabkan oleh menurunnya aktivitas ekonomi tetapi juga karena dukungan insentif pajak.

Penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) oleh pemerintah dilakukan sebagai stimulus mengurangi dampak covid-19 ke perekonomian. “Sementara, PNBP turun dampak jatuhnya harga komoditas. Harga minyak kemarin turun di bawah USD20 per barel. Saat ini sedang dilakukan upaya sangat serius, namun harga minyak sangat rendah. Asumsi kita di kisaran USD60 per barel,” ungkapnya.

Sumber: Merdeka.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only