Dunia Resesi, Sri Mulyani Ungkap Skenario Terberat Ekonomi RI

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, membeberkan secara rinci skenario terberat yang akan dihadapi ekonomi Indonesia, akibat dampak dari wabah pandemi virus corona (Covid-19).

Berbicara usai sidang kabinet paripurna, Selasa (14/4/2020), Sri Mulyani mengemukakan, keberadaan Covid-19 bukan tidak mungkin akan menyebabkan perekonomian dunia menuju jurang resesi.

“Ekonomi global kemungkinan masuk di dalam resesi. Proyeksi IMF ekonomi diperkirakan tumbuh 3,3% (tahun ini), direvisi menjadi negatif. Koreksi bisa minus 2,2%. Atau berdasarkan Fitch Rating Agency, tahun ini mungkin ada di kisaran minus 1,9%,” kata Sri Mulyani.

Kondisi ini, tentu akan membuat dunia kehilangan potensi ekonomi yang seharusnya tercipta sekitar US$ 5 triliun. Sri Mulyani menyebut, potensi tersebut hampir setara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang.

Lantas, bagaimana dampaknya ke Indonesia?

“Saat ini kami estimasi dalam kondisi berat dan sangat berat. Baseline kita (pertumbuhan ekonomi) 5,3% akan mengalami tekanan pada level turun sampai level 2,3%. Bahkan dalam situasi yang sangat berat, mungkin menurun sampai negatif,” katanya.

Berdasarkan hasil penghitungan pemerintah, situasi ini akan membuat angka kemiskinan di Indonesia meningkat 1,1 juta orang. Bahkan dalam skenario terberat, bukan tidak mungkin jumlah orang miskin bertambah hingga 3,78 juta orang.

“Angka pengangguran yang selama ini sudah menurun, kemungkinan akan mengalami kenaikan. Dalam skenario berat, ada kemungkinan naik 2,9 juta orang pengangguran baru. Skenario berat bisa sampai 5,2 juta,” katanya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, sambung Sri Mulyani, bukan tidak mungkin akan tertekan. Pemerintah melihat, kuartal II-2020 akan menjadi siklus paling berat di tahun ini karena kemungkinan pertumbuhan ekonomi bisa anjlok.

“Ekonomi bisa turun 0,3% hampir mendekati nol atau bahkan negatif growth di minus 2,6%. Dan untuk kuartal ketiga akan ada recovery di 1,5% dan 2,8%. Kalau kita kondisi berat panjang, kemungkinan akan terjadi resesi di mana dua kuartal berturut-turut PDB bisa negatif,” tegasnya.

Sumber : Cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only