Rupiah Melemah Tipis Usai BI Tahan Suku Bunga, IHSG Menguat Seiring Diturunkannya GWM

Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore (14/4/2020), melemah tipis usai bank sentral atau Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan. Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp15.645 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.630 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, Bank Indonesia (BI) dalam pertemuan hari ini Selasa (14/4/2020) tetap mempertahankan suku bunga acuannya di 4,5 persen karena fundamental ekonomi masih cukup stabil. Di sisi lain BI, hari ini kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi.

“Walaupun saat ini masa WFH, namun perdagangan tersebut sudah aktif bertransaksi dari pembukaan pagi dan kondisi global akibat pandemi virus corona ini sudah diantisipasi sebelumnya oleh Bank Indonesia, sehingga dengan sigap melakukan penjagaan ketat dan ekstra waspada terhadap mata uang garuda,” ujar Ibrahim.

Intervensi tersebut, lanjut Ibrahim, mampu membawa rupiah relatif stabil meski pada Selasa sore, melemah tipis. Sentimen lainnya, pemerintah melalui menteri keuangan mengungkapkan skenario terberat pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 akan berada di posisi 0,3 persen hingga minus 2,6 persen akibat merebaknya pandemi COVID-19 dan kuartal tersebut merupakan periode terberat untuk perekonomian Indonesia.

Di sisi lain, tekanan pertumbuhan ekonomi masih akan berlanjut hingga kuartal III namun ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV akan kembali membaik. Sedangkan secara tahunan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 2,3 persen namun skenario terburuk pertumbuhan ekonomi minus hingga 0,4 persen di tahun ini.

Untuk menahan jatuhnya pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mengerahkan APBN 2020 pada tiga prioritas, yakni sektor kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net), dukungan kepada dunia usaha dan yang terpenting adalah perkembangan wabah COVID-19 yang berangsur-angsur berkurang sehingga skenario tersebut bisa berjalan seperti yang diinginkan.

Dari eksternal, rilis data neraca perdagangan China lebih baik dari perkiraan di tengah tekanan berat ekonomi global akibat pandemi COVID-19. Berdasarkan data neraca China, nilai ekspor China turun 6,6 persen dan impor turun 0,9 persen pada bulan Maret secara tahunan, lebih rendah dari konsensus. Neraca perdagangan China pada Maret tercatat surplus 20 miliar dolar AS.

Rilis data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan itu disebabkan oleh sebagian wilayah yang kini kembali beraktivitas dan pembatasan wilayah atau lockdown mulai dilonggarkan di pusat industri Wuhan.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp15.700 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp15.645 per dolar AS hingga Rp15.708 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa, menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp15.722 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.840 per dolar AS.

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore (14/4/2020) menguat seiring diturunkannya giro wajib minimum (GWM) rupiah oleh Bank Indonesia.

IHSG ditutup menguat 82,6 poin atau 1,79 persen ke posisi 4.706,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 18,79 poin atau 2,71 persen menjadi 712,26.

“Market mengapresiasi terkait dengan statement Trump yang berkomitmen untuk meningkatkan batasan produksi minyak dari 10 juta barel per hari menjadi 20 juta barel per hari dalam OPEC plus meeting nanti, sehingga harga komoditas terapresiasi. Hal ini juga memengaruhi penguatan market dalam skala regional,” kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Selasa.

Selain itu, pasar juga merespon positif hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 4,5 persen dan menurunkan GWM rupiah masing-masing sebesar 200 basis poin untuk bank umum konvensional dan 50 bps untuk bank umum syariah atau unit usaha syariah.

Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di teritori positif hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, sembilan sektor meningkat dimana sektor industri dasar naik paling tinggi yaitu 4,8 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor manufaktur masing-masing 2,34 persen dan 2,29 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor properti 0,12 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp426,99 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 548.930 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,07 miliar lembar saham senilai Rp6,04 triliun.

Sebanyak 262 saham naik, 143 saham menurun, dan 137 saham tidak bergerak nilainya. Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 595,4 poin atau 3,13 persen ke 19.638,8, indeks Hang Seng menguat 135,1 poin atau 0,56 persen ke 24.435,4, dan indeks Straits Times menguat 60,44 poin atau 2,35 persen ke 2.627,69.

Sumber: Indopos.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only