Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menggelar acara jumpa pers via teleconference Channel YouTube mengatakan penerimaan negara dari pajak ke depan cukup berat. Menurut Sri Mulyani, saat ini penerimaan pajak sudah negatif sebesar 2,5 persen.
“Total penerimaan pajak hingga saat ini sudah negatif sebesar 2,5 persen, PPh migas juga turun drastis, harga minyak (minyak mentah) merosot tajam dan kurs melemah,” kata Sri Mulyani Indrawati kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Sri Mulyani menjelaskan PPh migas telah terkontraksi 28,6 persen dan realisasi penerimaan pajak hanya Rp 241,6 triliun atau baru 14,7 persen dari target keseluruhan 2020. Data ini menurut Sri Mulyani berdasarkan realisasi pada akhir Maret 2020.
“PPh non migas mengalami kontraksi 3 persen ke Rp 137,5 triliun. Dibandingkan tahun lalu (2019) mencapai Rp 141,8 triliun. Ini menunjukkan tekanan di kegiatan ekonomi, seperti kami sampaikan ada beberapa yang perlu kita lihat dan waspadai,” jelasnya.
Sementara itu APBN 2020 sudah mencatatkan defisit sebesar Rp 76,4 triliun sampai akhir Maret 2020. Ini setara dengan 0,45 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Akhir Maret 2020, penerimaan negara tercatat sebesar Rp 375,9 triliun atau 16,8 persen dari pagu APBN 2020. Jika dibandingkan dengan Maret 2019 memang ada kenaikan sebesar 7,7 persen.
Sementara itu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mencatatkan defisit Rp 76,4 triliun sampai akhir Maret. Ini setara dengan 0,45 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sedangkam penerimaan perpajakan berada di Rp 279,9 triliun (15 persen) atau naik tipis sebesar 0,4 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 96 triliun atau 26,2 persen atau mengalami kenaikan sebesar 36,8 persen secara tahunan atau Year on Year (YoY).
Hingga saat ini total belanja negara mencapai Rp 482,4 triliun (17,8 persen) atau naik tipis hampir flat 0,1 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Belanja pemerintah pusat adalah Rp 277,9 triliun (16,5 persen) atau 6,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (2019).
Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa adalah Rp 174,5 triliun (20,4 persen) atau turun sebesar 8,8 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2019).
Sumber: RealitaRakyat.com,
Leave a Reply