BKPM Pede Capai Target Tenaga Kerja di Tengah Gelombang PHK

Jakarta — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis mengejar target penyerapan tenaga kerja dari investasi pada tahun ini. Optimisme itu dilontarkan di tengah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pekerja karena tekanan pandemi virus corona atau (covid-19).

Sebelumnya, BKPM menargetkan realisasi investasi tahun ini bisa menyerap 1,2 juta orang tenaga kerja.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan keyakinan ini muncul dari realisasi penciptaan lapangan kerja dari investasi yang sudah mencapai 303.085 tenaga kerja pada kuartal I 2020. Realisasi ini meningkat 28,75 persen dari 235.401 tenaga kerja pada kuartal I 2019 namun turun 8,3 persen dari 330.539 tenaga kerja pada kuartal IV 2019.

Menurutnya, meski lebih rendah dari kuartal IV 2019, realisasi pada kuartal I 2020 merupakan modal yang baik dalam penciptaan tenaga kerja di awal tahun. Apalagi, masih ada celah penciptaan tenaga kerja di kuartal III dan IV yang biasanya meningkat secara pola historis.

“Dengan pencipataan lapangan kerja di kuartal I 2020 sebesar 303 ribu, diharapkan kuartal IV tahun ini bisa mencapai 400 ribu atau bahkan lebiih,” kata Bahlil, Senin (20/4).

Selain itu, keyakinan itu juga muncul karena sejauh ini belum ada pelaporan pembatalan investasi dari investor. Kepastian ini, katanya, didapat dari komunikasi dengan para investor melalui video conference.

“Kami video call, telepon satu per satu, kami belum menemukan investor yang batalkan investasi di Indonesia, tidak ada, yang ada itu hanya diundur waktunya sedikit. Misalnya, ground breaking proyek Tanjung Jati di Jawa Barat, investasinya mangkrak, harusnya ground breaking Maret, jadi diundur,” terangnya.

Hanya saja, Bahlil tak menampik ada kemungkinan penurunan penciptaan lapangan kerja dari realisasi investasi pada kuartal II 2020. Sebab, pandemi corona terus meluas. Bahkan, perusahaan cenderung melakukan PHK pekerja.

Bahlil pun membuat skenario terburuk realisasi investasi Indonesia hanya akan mencapai Rp817 triliun pada tahun ini akibat pandemi corona. Angka itu meleset Rp69,1 triliun atau 7,79 persen dari target awal Rp886,1 triliun.

“Tahun lalu, dengan investasi Rp806,7 triliun mampu menciptakan 1,03 juta, tapi tahun ini minimal Rp817 triliun saja, bisa menciptakan minimal 1,2 juta,” jelasnya.

Terkait PHK, Bahlil mengatakan pemerintah terus mengantisipasi fenomena tersebut di tengah pandemi corona. Caranya, dengan memberikan berbagai stimulus.

Misalnya, memberikan gratis Pajak Penghasilan (PPh) bagi pekerja industri manufaktur, penurunan PPh Badan, penundaan bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hingga penundaan bayar kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selama enam bulan.

“Stimulus dari pemerintah ini berupaya agar perusahaan tetap mempertahankan agar tidak melakukan pemecatan karyawan. Kami juga terus menghimbau perusahaan agar tidak melakukan perumahan dan PHK,” katanya.

Di sisi lain, pemerintah juga menghimbau agar perumahan dan PHK karyawan bila tidak dipungkiri, setidaknya disertai dengan pembayaran kewajiban gaji dan pesangon. “Harapannya juga dibayarkan dan dibicarakan dengan baik-baik,” ujarnya.

Sementara BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp210,7 triliun pada kuartal I 2020. Realisasi itu mencapai 23,77 persen dari target investasi tahun ini mencapai Rp886,1 triliun.

Sumber: CNNIndonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only