Minyak Anjlok Kian Menekan Penerimaan

JAKARTA. Harga minyak mentah semakin jatuh di tengah pandemi Covid-19. Ini tentu semakin menekan penerimaan negara di tengah perlambatan ekonomi.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2020 turun ke level US$ 11,82 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga ini merupakan level terendah baru dalam 21 tahun terakhir.

Penurunan ini akan mempengaruhi harga minyak mentah Indonesia alias Indonesia Crude Price (ICP). Sementara dalam skenario berat pemerintah, ICP tahun ini bisa tertekan ke level US$ 38 per barel dan tertekan ke level US$ 31 per barel dalam skenario sangat berat.

Jika harga minyak bertahan rendah, penerimaan negara akan terdampak. Berdasarkan sensitivitas asumsi dasar makro di Nota Keuangan dan APBN 2020, setiap kenaikan ICP sebesar US$ 1 barel akan menambah penerimaan negara sebesar Rp 3,6 triliun-Rp 4,2 triliun. Selain itu juga akan menambah belanja negara Rp 3,1 triliun-Rp 3,9 triliun.

Sementara defisit anggaran akan bertambah sebesar Rp 1,3 triliun-Rp 1,8 triliun. Sebaliknya, jika ICP turun, maka penerimaan, belanja, dan defisit anggaran juga akan berkurang sebesar itu.

Penerimaan negara berpotensi turun

Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, penurunan harga minyak mentah ini memberi kabar buruk bagi penerimaan negara secara umum. Bahkan jika terjadi terus menerus, penerimaan negara bisa turun hingga 5%.

Namun, Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani mengatakan, pemerintah masih akan terus memantau perkembangan harga minyak dan pengaruhnya terhadap penerimaan negara.

Ia menambahkan, pemerintah hingga kini masih menggunakan rerata ICP hingga Maret untuk perhitungan APBN di tahun ini yang masih di kisaran US$ 50 per barel. 

“Tentu kami akan melihat tren minyak ini sampai dengan akhir tahun 2020. Jadi bukan harian atau mingguan untuk saat ini,” tandasnya.

Sumber : Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only