Hadapi Pandemi Corona, Sri Mulyani Andalkan Penerimaan Pajak dari PPN

JAKARTA — Pemerintah mengandalkan penerimaan pajak yang bersumber dari pajak pertambahan nilai (PPN) di tengah pandemi virus Corona lantaran kegiatan konsumsi saat ini terbilang masih stabil.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan PPN pada Maret tercatat positif meski terdapat kebijakan sosial distancing. Di lain pihak, jenis pajak lainnya justru terkontraksi.

“Sampai dengan Maret penerimaan negara kita masih relatif oke, meskipun untuk pajak mengalami sedikit pelemahan, tetapi PPN masih cukup bagus,” katanya dalam webinar, Rabu (13/5/2020).

Sri Mulyani mengatakan pandemi Corona menyebabkan sebagian besar kegiatan ekonomi terhenti sehingga penerimaan negara turut mengalami tekanan. Dia memprediksi penerimaan beberapa jenis pajak akan menurun pada April hingga Mei.

Meski begitu, ia meyakini sejumlah kegiatan konsumsi tetap berjalan baik, terutama pada produk kesehatan dan beberapa bahan makanan. Khususnya, pada kota-kota besar seperti Jakarta.

“Ada dunia usaha yang booming sekarang ini, seperti alat kesehatan dan makanan yang juga bertambah. Mereka enggak terlalu turun [penjualannya] tetapi memang ada yang terpukul sekali,” tutur Menkeu.

Per Maret 2020, realisasi penerimaan PPN dan PPnBM mencapai Rp91,97 triliun, atau 13,4% dari target APBN 2020 sebesar Rp685,87 triliun. Penerimaan tersebut menyumbang 38,06% dari total realisasi penerimaan pajak per Maret 2020 sebesar Rp241,61 triliun.

Sementara itu, jumlah pasien kasus positif Covid-19 per 12 Mei 2020 tercatat sudah sebanyak 14.749 orang. Dari total tersebut, pasien yang sudah sembuh tercatat 3.063 pasien. Kemudian, pasien yang meninggal mencapai 1.007 orang.

Sumber: DDTC.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only