Sri Mulyani Berharap Dampak Covid-19 terhadap Ekonomi Berkurang pada Kuartal III-2020

JAKARTA — Pemerintah berupaya memulihkan kondisi ekonomi yang terpukul akibat wabah Covid-19. Diharapkan, dampak negatif wabah bisa berkurang mulai kuartal III-2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, wabah Covid-19 telah mengubah arah ekonomi secara drastis di berbagai dunia. Dampaknya, ekonomi kuartal I dan II tertekan dan diprediksi mengalami resesi.

“Aktivitas ini tidak hanya pertumbuhan tapi juga PMI yang merosot. Pengangguran juga semakin meninggi. Harga komoditas juga menurun tajam termasuk harga minyak,” kata Sri Mulyuani, Senin (18/5/2020).

Pemerintah sudah menyiapkan strategi untuk mendorong ekonomi dari sisi permintaan dan produksi. Itu tercantum dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2020.

“Kita harapkan dampak negatif ( Covid-19) itu bisa diatasi atau diminimalkan pada kuartal III dan IV,” katanya.

Desain PEN, kata Sri Mulyani, menyasar sisi permintaan dan produksi. Dari sisi permintaan, pemerintah menggelontorkan bansos hingga subsidi listrik untuk menjaga daya beli.

“Kita bisa lihat dari sisi konsumsi ada bansos untuk menahan penurunan konsumsi sehingga bisa terjaga pada level tersebut. Makanya ada bansos sembako, listrik dan lain lain. Kita juga sedang mendesain revitalisasi konsumsi kalau kondisinya membaik,” ujarnya.

Sedangkan dari segi produksi, dunia usaha diberikan berbagai macam insentif pajak berupa PPh pasal 21, PPh pasal 22 impor, pajak dalam bentuk pengurangan angsuran PPh pasal 25, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Nilai insentif pajak dalam program PEN mencapai Rp123 triliun.

“Pada prinsipnya ini diberikan agar dunia usaha mampu bertahan dan menjaga agar nantinya bisa melakukan aktivitas ekonomi saat keadaan membaik,” ucapnya.

Sumber: Inews.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only