Bank Dunia & ‘Ramalan’ Ekonomi RI Tumbuh 0% di 2020

JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini diproyeksikan oleh Bank Dunia akan mengalami stagnansi atau 0%, karena dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19.

Kendati demikian, Bank Dunia meramal, pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan berangsur pulih dan bisa tumbuh pada kisaran 4,8%. Hal ini tertuang dalam laporan Bank Dunia bertajuk Global Economic Prospects edisi Juni 2020.

Bank Dunia mengatakan, Covid-19 telah membuat perekonomian tertekan. Bukan hanya di Indonesia, tapi di hampir seluruh belahan dunia, baik dari sisi eksternal dan internal.

Lockdown atau karantina kewilayahan yang diterapkan oleh banyak negara dalam menekan persebaran virus, membuat ekonomi secara global tertekan.

Indonesia, sebagai negara eksportir komoditas di kawasan Asia Timur dan Pasifik pun mengalami dampak sangat parah di awal tahun karena lockdown yang diterapkan di banyak negara. Yang pada akhirnya membuat harga komoditas merosot tajam.

Bank Dunia mencatat, perekonomian di negara berkembang merupakan negara yang paling berisiko di tengah pandemi virus corona. Pasalnya, dari sisi sistem kesehatan, negara berkembang terbilang lebih rentan.

Selain itu negara berkembang juga memiliki keterlibatan ang lebih, dalam perekonomian global. Baik dari rantai pasok (supply chain), pariwisata, dan ketergantungan terhadap harga komoditas dan pasar keuangan.

“Wabah tampaknya telah mereda di China, Malaysia, dan Vietnam. Tapi di sebagian negara puncak penyebaran virus belum terlihat. Seperti di Indonesia dan Filipina,” tulis Bank Dunia dalam laporannya dikutip Selasa (9/6/2020).

Pertumbuhan ekonomi Malaysia tahun ini diperkirakan tumbuh negatif 3,1% akan mengalami rebound dan tumbuh hingga 6,9% pada tahun berikutnya.

Untuk Filipina diproyeksi akan mengalami kontraksi sebesar 1,9% dan akan tumbuh 6,2% pada tahun 2021. Sementara perekonomian Thailand diperkirakan akan terkoreksi hingga 5% tahun ini. Sementara tahun depan diperkirakan kembali tumbuh di kisaran 4,1 persen.

Menurut catatan Bank Dunia, ketiga negara tersebutlah yang mengalami kontraksi terparah di antara negara lain di kawasan Asia Timur dan Pasifik.

“Pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan flat atau datar pada tahun 2020 [0%]. Sementara Vietnam pertumbuhan ekonominya akan melambat menjadi 2,8%,” tulis Bank Dunia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan skenario berat hingga paling buruk akibat pandemi covid-19, yang akan dialami di Indonesia telah disiapkan.

Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengalami kontraksi hingga 0,4% di akhir tahun. Sementara untuk skenario berat, perekonomian RI hanya akan tumbuh di kisaran 2,3 persen.

“Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3%, bahkan skenario lebih buruk -0,4%,” ujar Sri Mulyani.

Sumber: CNBCIndonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only