Ditegur RK Soal Operasional Tempat Hiburan, Wali Kota Bekasi Berdalih Kas Kering

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegur Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi karena sudah membuka tempat hiburan di tengah masa transisi new normal. Meski demikian, pemerintah daerah tetap memberikan izin buka dengan status adaptasi kebiasaan baru.

“Alhamdulillah, Pak Gubernur mengingatkan, jangan sampai terjadi kasus kambuhan,” kata Rahmat Effendi pada Kamis (11/6).

Menurutnya, Ridwan Kamil menyampaikan supaya ditinjau dan dipertimbangkan lagi perihal beroperasinya kembali tempat hiburan di Kota Bekasi. Namun dia berpendapat bahwa beroperasinya sektor pariwisata tersebut dalam rangka adaptasi.

“Ini diluruskan, ini masa adaptasi, di mana (transisi dari) keterpurukan (selama) tiga bulan, paling tahu, yang melihat kondisinya kan wali kota, bupati di suatu daerah,” katanya.

Setelah tak ada pendapatan daerah masuk, kini pemerintah daerah berupaya mengembalikan keadaan dengan menyesuaikan kebiasaan baru atau new normal. Tujuannya agar kondisi keuangan pemerintah daerah segera pulih.

“Ingat RKUD (rekening khas umum daerah) Kota Bekasi itu sudah mau kering (tidak ada uang), jangan sampai kita nanti tidak mampu membayar hak hak pegawai,” ucap Rahmat Effendi.

Oleh karena itu, dia melakukan serangkaian tahapan demi memulihkan perekonomian di masyarakat. Sehingga pajak daerah bisa ditarik kembali demi keberlangsungan pelayanan kepada masyarakat.

Dia mencontohkan, rumah makan yang tadinya hanya melayani take way atau drive thru sekarang bisa melayani di tempat. Termasuk tempat hiburan yang kembali beroperasi di tengah adaptasi tatanan hidup baru.

“Karena kita sudah yakin dan rasio penularannya sangat rendah, dapat dibuktikan ahli, maka baik di tempat hiburan, baik di mal dengan simulasi-simulasi tetap berjalan,” kata dia.

Dia menambahkan, hasil tes secara acak di mal maupun tempat hiburan tak ditemukan pegawai yang reaktif. Bahkan, pemerintah telah menghabiskan hingga 3000 rapid test sebelum tempat usaha itu beroperasi.

“Belum ditemukan adanya kluster baru dari yang kita lakukan simulasi, tetapi ada kluster malah dari rumah ke rumah,” kata dia.

Hingga sekarang, jumlah pasien positif di Kota Bekasi tersisa 13 orang, sebanyak 285 telah dinyatakan sembuh. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak tiga orang, sedangkan orang dalam pemantauan sudah dinyatakan nol.

Sumber : Merdeka.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only