Sri Mulyani: Usai Pandemi, Pengumpulan Pajak jadi Tantangan 2021

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyadari perbaikan ekonomi masih akan menemui jalan panjang usai Covid-19 berakhir. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pengumpulan pajak akan menjadi tantangan pada tahun depan.

“Soal pajak sebetulnya kita hati-hati dalam mencari keseimbangan antara hak wajib pajak dengan bagaimana bisa collect penerimaan,” ujarnya dalam rapat kerja bersama DPD secara virtual, Jakarta, Selasa (7/7).

Sri Mulyani mengungapkan, pemerintah tidak ingin wajib pajak menjadi korban kemerosotan ekonomi akibat pandemi. Sehingga, pihaknya akan berupaya menjaga keseimbangan dengan memberikan banyak insentif. Hal itu bertujuan untuk menjaga keberlangsungan usaha.

“Kita enggak ingin WP jadi korban, karena kalau WP dipajakin itu ekonomi terus mati. Makanya dalam tahun 2020 insentif pajak luar biasa banyak untuk sektor-sektor usaha,” tuturnya.

Sebagai informasi, postur APBN 2021, penerimaan negara yang ditarget 9,90-11 persen terhadap PDB, penerimaan dari perpajakan sekitar 8,25-8,69 persen. Sedangkan dari PNBP sekitar 1,60-2,30 persen, dan hibah antara 0,05-0,07 persen terhadap PDB.

Selain itu, belanja negara ditarget sebesar 13,11-15,17 persen, dengan rincian belanja pusat berkisar antara 8,81-10,22 persen. Sedangkan, anggaran transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sekitar 4,30-4,85 persen terhadap PDB.

Sumber: Jawapos.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only