JAKARTA. Dampak akibat Pandemi Covid-19 di Indonesia terhadap tingkat kemiskinan dan ketimpangan menjadi kekhawatiran yang tak dapat dipungkiri.
Ali Moechtar, Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI menjelaskan, salah satu model analis yang digunakan untuk mengukur dan menganalisa kebijakan fiskal terhadap kemiskinan dan ketimpangan yakni lewat software Indonesia Tax Benefit Microsimulation Model atau disebut Indomod.
Software ini sudah diluncurkan sejak tahun 2019 dengan kerja sama antara BKF bersama UNICEF dan SASPRI (Southern African Social Policy Research Institute) untuk membangun Indomod versi 1.
Ali bilang, software Indomod itu dapat digunakan sebagai model simulasi pajak dan transfer dari atau ke Rumah Tangga (RT) yang dapat digunakan untuk mengukur peran kebijakan fiskal dalam kesejahteraan dan mengukur besaran komponen APBN serta indikator kemiskinan dan ketimpangan.
“Indomod ini nantinya akan membantu kita untuk melihat gambaran penerimaan bansos kira-kira kalau membuat simulasi ke rumah tangganya seperti apa, serta dampaknya terhadap kemiskinan dan ketimpangan seperti apa. Sehingga untuk kebutuhan itu, Indomod perlu data mikro yakni SUSENAS yang kita peroleh dari BPS,” jelasnya dalam konferensi daring, Kamis (23/7).
Nantinya, Indomad juga dapat menghitung dan memberikan simulasi untuk beberapa kebijakan lain seperti Taxes and Social Security Contributions yakni Pajak Penghasilan Orang Pribadi/PPh-OP, kebijakan Pajak Pertambahan Nilai/PPN dan Cukai serta kebijakan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional dan Pensiun.
Sumber: Kontan.co.id
Leave a Reply