Ekonomi RI Minus tapi Sistem Keuangan Indonesia Masih Normal

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 mencapai minus 5,32%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 adalah pertumbuhan ekonomi yang terburuk sejak 1999.

Meskipun ekonomi minus, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut sistem keuangan nasional pada kuartal II (April-Juni 2020) dalam kondisi normal. Namun, dia tak mengakui jika pemerintah tetap mewaspadai sistem keuangan di Indonesia selama pandemi covid-19.

“Komite Stabilitas Sistem Keuangan melihat bahwa stabilitas sistem keuangan pada triwulan kedua April-Juni dalam kondisi normal meski kewaspadaan terus ditingkatkan,” kata Sri Mulyani pada konferensi pers KSSK yang disiarkan secara daring, dikutip Rabu (12/8/2020).

Mantan Petinggi Bank Dunia ini menjelaskan berbagai lembaga internasional melalukan koreksi pertumbuhan ekonomi global secara sangat tajam akibat pandemic covid-19. Seperti IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global minus 4,9%. Lalu Bank Dunia yang menyebut pertumbuhan ekonomi global minus 5,2% .

“OECD memproyeksikan dalam rentang antara minus 7,6% dan minus 6%. Dan ini lebih diakibatkan oleh adanya ketidakpastian apakah akan ada second wave,” jelasnya.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sudah terlihat menurun sejak kuartal I. Ini disebabkan pada kuartal I ekonomi terbesar di dunia, Tiongkok mengalami kontraksi sangat tajam minus 6,8%.

“Dan itu pengaruh ke pertumbuhan ekonomi Indonesia di mana trading partner dan investasi sangat dipengaruhi kondisi ekonomi global dan regional termasuk ekonomi RRT yang lambat secara drastis akibat covid-19,” katanya.

Sumber: Okezone.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only