Ketua MPR Dorong Pemuda Desa Optimalkan Ekspor Produk UMKM

Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong kaum muda Indonesia khususnya yang berada di pedesaan untuk terjun dalam berbagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto kini sangat besar hingga mencapai 60%.

Sementara kemampuan penyerapan tenaga kerja sektor UMKM juga sangat signifikan, mencapai 97% dari total tenaga kerja. Namun di sisi lain, kata Bamsoet, kemampuan UMKM menembus pasar ekspor hingga kini masih relatif kecil hanya sebesar 14%.

“Di sinilah peran penting pemuda untuk berinovasi mendorong optimalisasi ekspor produk UMKM. Potensi pasar ekspor sangat besar sekitar 7,4 miliar jiwa atau sekitar 28 kali lipat pasar domestik. Dengan demikian, walaupun berusaha di desa, pendapatan bisa melebihi kota dan pasaran mendunia,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (27/8/2020).

Hal itu diungkapkannya dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI secara virtual kepada Badan Komunikasi Nasional Desa se-Indonesia (BKNDI) kemarin.

Mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan seiring perkembangan zaman yang menghadirkan era digital, geliat perekonomian juga dipengaruhi penggunaan aplikasi teknologi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2019 transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp 17,2 triliun.

Kendati demikian, ironisnya data terakhir yang dihimpun Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2018, jumlah UMKM yang mampu beradaptasi dan terhubung dengan ekosistem digital baru 13% atau sekitar 8,3 juta dari 64,19 juta unit UMKM.

“Karena pandemi COVID-19 dan ketidakmampuan terhubung digital, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan pada akhir Desember 2020, sekitar separuh UMKM di Indonesia akan mengalami kebangkrutan. Menjadi pertanda bahwa menyelamatkan UMKM mutlak dilakukan untuk menjaga perekonomian nasional tidak collapsed,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional 2020 akibat pandemi COVID-19, berbagai fasilitas untuk UMKM sudah diberikan oleh pemerintah, antara lain Rp 34,15 triliun untuk subsidi bunga, Rp 28,06 triliun untuk insentif pajak dan Rp 6 triliun untuk penjaminan kredit modal kerja baru.

Bantuan tersebut dapat dimanfaatkan generasi muda untuk mengembangkan berbagai potensi usaha UMKM di 83.931 wilayah administrasi setingkat desa.

“Misalnya mengembangkan program yang pernah dicetuskan Wakil Presiden KH Maruf Amin mengenai program pengembangan potensi desa menjadi DEWA (desa wisata agro), DEWI (desa wisata industri), dan DEDI (desa digital). Sawah, gunung, laut, dan bentangan keindahan alam lainnya bisa dimanfaatkan setiap desa untuk mengembangkan DEWA, DEWI, dan DEDI, sehingga akan memberikan efek luar biasa dalam menyerap tenaga kerja dan mendatangkan pemasukan bagi masyarakat sekitar pedesaan,” pungkas Bamsoet.

Sumber: Detik.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only