Upaya Pencapaian Konsensus Pajak Ekonomi Digital Masih Penuh Tantangan

Proses pencapaian konsensus global terkait pemajakan ekonomi digital masih berlangsung alot, terutama menjelang deadline akhir tahun ini.

Direktur Perpajakan Internasional Ditjen Pajak (DJP) John Hutagaol mengatakan proses pembahasan konsensus oleh Inclusive Framework masih penuh tantangan. Proses diskusi masih berkutat pada implementasi Pilar 1 Unified Approach dan Pilar 2 Global Anti-Base Erosion (GloBE).

“Sejak 7 tahun lalu dibahas dan masih butuh waktu untuk capai konsensus global,” katanya, Kamis (1/10/2020).

John menyebutkan pada fase akhir pembahasan justru muncul berbagai ide dan variasi kebijakan untuk menjawab tantangan pemajakan atas ekonomi digital. Salah satu yang alot dibahas adalah terkait dengan implementasi Pilar 1.

Berbagai usulan muncul terkait dengan bentuk ideal implementasi Pilar 1. Publikasi OECD menyebutkan adanya usulan penerapan safe harbour dan opsi perluasan jangkauan kebijakan tidak hanya sebatas perusahaan multinasional digital tapi juga industri konvensional berbasis konsumen.

“Jadi, banyak tantangan pemajakan ekonomi digital dalam diskusi konsensus global, terutama untuk pembahasan Pilar 1,” ungkap John.

Namun demikian, John mengatakan proses pembahasan tetap berjalan dengan harapan dapat tercapai kesepakatan sebelum akhir tahun ini. Menurutnya, posisi pemerintah tidak berubah yakni berkomitmen merampungkan konsensus global melalui jalan multilateral.

“Indonesia telah berpartisipasi aktif pada level internasional dengan memberikan komitmen untuk perumusan kebijakan pajak internasional melalui kolaborasi dengan negara lain,” imbuhnya. (kaw)

Sumber : ddtc.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only