Kemenkeu optimistis penyaluran program PEN bisa capai 100% hingga akhir tahun

JAKARTA. Kementerian Keuangan memaparkan, realisasi penyerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tercatat tumbuh 43,8% atau mencapai Rp 304,62 triliun sampai 28 September 2020. Pagu PEN pada tahun ini sebesar Rp 695,2 triliiun.

Adapun sisa penyaluran yang masih harus dituntaskan pemerintah sekitar Rp 390,58 triliun. Pencapaian tersebut tersebar dalam beberapa kluster sebagai berikut :

Pertama, realisasi anggaran kesehatan sebesar Rp 21,79 triliun atau 24,8% dari  pagu Rp 87,55 triliun. Kedua perlindungan sosial Rp 150,86 triliun setara 73,84% dari total anggaran Rp 203,9 triliun.

Ketiga, sektoral, pemerintah daerah, dan Kementerian/Lembaga (K/L) Rp 25,3 triliun sama dengan 23,84% dari pagu Rp 106,11 triliun. Keempat, dukungan usaha Rp 27,61 triliun setara 22,8% dari pagu senilai Rp 10,61 triliun.

Kelima, dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rp 79,06 triliun atau setara dengan 64,03% dari total anggaran Rp 123,46 triliun. Keenam, pembiayaan korporasi yang sama sekali belum terealisasi dari pagu senilai Rp 53,57 triliun.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan KONTAN, dari total pagu anggaran Program PEN, Rp 403,9 triliun sudah ada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Belum ada DIPA Rp 131,6 triliun. Lalu, tanpa DIPA Rp 159,7 triliun yang merupakan insentif perpajakan.

Staf Khusus Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo juga menjelaskan bahwa hampir seluruh pagu anggaran untuk program PEN sudah memiliki DIPA nya masing-masing.

“Jadi tinggal di eksekusi saja semua belanjanya untuk penyaluran PEN,” jelas Yustinus saat dihubungi KONTAN, Minggu (4/10).

Bahkan, Yustinus juga optimistis bahwa penyaluran stimulus PEN tersebut bisa segera diselesaikan atau dapat mencapai 100% hingga akhir tahun ini.

“Karena tinggal di eksekusi, menurut proyeksi untuk stimulus ini bisa terserap hingga 100%,” katanya.

Sebab, pemerintah juga melakukan relaksasi terhadap cadangan anggaran yang belum terpakai untuk mengkaver skema dan usulan atas program baru yang dibutuhkan seperti relaksasi pajak kendaraan mobil baru 0%. Wacana stimulus ini dilakukan dengan harapan mampu menggerakan industri otomotif yang terpukul akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, Yustinus juga mengatakan, program usulan lainnya yang sedang dalam tahap pembahasan yakni dukungan untuk ritel. “Usulan baru yang sekarang sedang dibahas adalah relaksasi pajak kendaraan dan dukungan untuk ritel,” katanya.

Sehingga, Kemenkeu yakin dan optimistis penyerapan anggaran PEN di tahun ini dapat terpenuhi dan tersalurkan hingga 100%.

Sumber : KONTAN.CO.ID

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only