Output pabrik Jepang naik untuk bulan ke-5 berturut-turut

TOKYO. Output industri Jepang naik untuk bulan kelima berturut-turut pada bulan Oktober, didorong oleh kuatnya produksi mesin dan mobil. Rilis data ini menunjukkan, ekonomi Jepang mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Perekonomian terbesar ketiga di dunia itu rebound pada kuartal ketiga dari kemerosotan yang disebabkan pandemi, berkat rekor lonjakan konsumsi swasta dan tingginya permintaan luar negeri mendorong ekspor.

Data resmi yang dirilis pada hari Senin (30/11), menunjukkan, output pabrik melonjak 3,8 pada Oktober dari bulan sebelumnya. Disokong kinerja produksi mesin dan manufaktur kendaraan bermotor.

Kenaikan ini mengalahkan perkiraan pasar rata-rata dari kenaikan 2,1% dalam jajak pendapat ekonom Reuters, dan sejalan dengan kenaikan 3,9% bulan sebelumnya.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) memperkirakan produksi akan tumbuh 2,7% lagi di November dan turun 2,4% di Desember.

Pemerintah mempertahankan penilaiannya terhadap produksi industri tidak berubah, dengan mengatakan bahwa itu meningkat.

Data terpisah menunjukkan penjualan ritel membukukan kenaikan pertama mereka dalam delapan bulan pada Oktober tahun-ke-tahun setelah konsumen secara tajam membatasi pengeluaran pada Oktober 2019 menyusul kenaikan pajak penjualan pada saat itu.

Penjualan ritel melonjak 6,4% (yoy) di bulan Oktober, menyamai kenaikan 6,4% yang diharapkan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters dan berbalik dari penurunan 8,7% di bulan sebelumnya.

Beberapa analis khawatir pemulihan ekonomi akan kehilangan kekuatan karena kebangkitan kembali infeksi virus corona di dalam dan luar negeri diperkirakan akan membebani permintaan karena melambatnya aktivitas perusahaan dan konsumen.

Perdana Menteri Yoshihide Suga menginstruksikan kabinetnya awal bulan ini untuk menyusun paket langkah-langkah stimulus untuk mempercepat pemulihan ekonomi negara.

Paket tersebut diharapkan menargetkan perubahan struktural, mendukung investasi lingkungan, dan meningkatkan produktivitas melalui digitalisasi.

Anggota parlemen partai yang berkuasa telah meminta anggaran tambahan senilai sekitar 20 triliun yen hingga 30 triliun yen (US$ 192,05 miliar hingga US$ 288,07 miliar), yang akan mendanai sebagian dari paket stimulus.

Sumber : KONTAN.CO.ID, Senin, 30 November 2020

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only