Produsen CPO Milik Grup Salim Masih Rugi Rp 173 M di Q3

JAKARTA — Emiten perkebunan Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 173 miliar sampai dengan September 2020.

Kerugian tersebut tercatat mengalami penurunan sebesar 63% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 470 miliar. Penurunan ini menyebabkan kerugian per saham dasar turun menjadi minus Rp 11 per sahamd dari sebelumnya minus Rp 30 per saham.

Manajemen Salim Ivomas menyampaikan, kerugian tersebut berasal dari rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis dan kenaikan beban pajak penghasilan, tapi hal tersebut masih dapat diimbangi oleh kenaikan laba bruto, penurunan beban umum dan administrasi serta laba selisih kurs perseroan.

Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, sampai dengan September, penjualan perseroan naik 2% menjadi Rp 10,31 triliun dari sebelumnya Rp 10,09 triliun.

“Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan harga jual rata-rata (ASP) dari produk sawit dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) yang sebagian diimbangi oleh penurunan volume penjualan dari produk sawit dan produk EOF,” tulis manajemen SIMP, dalam publikasinya, Senin (30/11/2020).

Pada sembilan bulan pertama tahun ini, tercatat, produksi TBS inti turun 10% secara tahunan menjadi 2,1 juta ton. Seiring penurunan produksi TBS inti dan eksternal, produksi CPO turun 14 % secara tahunan menjadi 520 ribu ton.

Seiring turunnya produksi, volume penjualan CPO turun 16 % menjadi 518 ribu ton sementara itu vo lume penjualan produk PK turun 19 % yoy menjadi 123 ribu ton. ASP CPO dan PK sampai dengan kuartal III-2020 naik 23% yoy dan 13% yoy.

Beban pokok penjualan perseroan turun menjadi Rp 8,61 triliun dari sebelumnya Rp 8,77 triliun. Hal ini menyebabkan laba bruto perseroan naik sebesar 29% secara tahunan menjadi Rp 1,70 triliun. Laba usaha tercatat naik 306% menjadi Rp 719 miliar dan EBITDA Rp 1,75 triliun, naik 48%. Sedangkan, core profit Grup SIMP berbalik positif menjadi Rp 47 miliar pada September 2020.

Senin, 30 November 2020

Sumber: CNBCIndonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only