APBN 2020 di Provinsi Bengkulu terealisasi 107 persen

Bengkulu. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk wilayah Bengkulu pada 2020 mencapai 107 persen. 

“Untuk di Bengkulu faktor pendorong realisasi APBN dikarenakan masyarakat yang membayar pajak,” kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu Ismed Saputra, Senin. 

Ia menambahkan bahwa pendapatan di Provinsi Bengkulu per 31 Desember 2020 estimasi APBN yaitu sekitar Rp2,6 triliun dan estimasi Perpes-72 yaitu Rp1,8 triliun. 

Realisasi pendapatan negara jika dibandingkan pada 2019 mengalami kenaikan sebab tahun ini mencapai Rp1,9 triliun yang sebelumnya hanya Rp2,2 triliun. 

Ia menjelaskan bahwa pendapatan negara untuk di wilayah Bengkulu berasal dari penerimaan pajak sekitar Rp1,5 triliun yang mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp1,8 triliun.

Sedangkan nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami penurunan yaitu sekitar Rp351 miliar dan jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp400 miliar. 

“Memang jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan. Namun karena adanya pandemi COVID-19 sejak Maret lalu maka pemerintah menurunkan estimasi APBN dan Perpres-72 dan Bengkulu sanggup merealisasikan dana tersebut lebih dibandingkan dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya. 

Lanjut Ismed, untuk PNBP lainnya terealisasi sekitar 202 persen atau sekitar Rp121 miliar dari yang ditetapkan yaitu Rp60 miliar. 

Sedangkan untuk pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) juga terealisasi sebesar 106 persen atau sekitar Rp230 miliar dari yang diestimasikan yaitu sekitar Rp217 miliar. 

Ismed menyebutkan bahwa saat ini pemerintah provinsi dan instansi vertikal  untuk segera melakukan lelang diawal tahun terkait pelaksanaan dana bos, dana desa dan lainnya. 

“Seharusnya di Desember lalu sudah dilakukan pelelangan dan peraturan-peraturan bupati mengenai APBD untuk segera diterbitkan. Sehingga di 2021 tidak terulang lagi sebab di tahun lalu hingga Maret lalu banyak DAK fisik yang belum di lelang dan begitu ada pandemi maka uangnya dialihkan ke yang lain,” katanya.

Sumber: Antaranews.com, Senin 18 Januari 2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only