Sri Mulyani optimistis penerimaan negara mulai pulih tahun ini

JAKARTA. Pemulihan ekonomi yang berlangsung hingga saat ini berdampak positif terhadap penerimaan pajak. Indikasi perbaikan penerimaan utama negara itu, tercermin dari setoran pajak pertambahan nilai (PPN).

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, penerimaan pajak tahun ini salah satunya akan tersokong oleh PPN dalam negeri karena adanya pemulihan konsumsi masyarakat. Hal ini sejalan dengan indikator ekonomi yang mulai berbalik arah dari posisi kuartal IV-2020.

Namun demikian, Sri Mulyani mengakui apabila dilihat secara tahunan PPN dalam negeri masih terkoreksi. Sebab, pada Januari tahun lalu dampak pandemi virus corona belum menghantam ekonomi Indonesia.

Data Anggaran Pendatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan realisasi penerimaan PPN dalam negeri pada Januari 2021 sebesar Rp 14,51 triliun. Angka tersebut minus 17,08% year on year (yoy) dibandingkan realisasi di periode sama tahun lalu senilai Rp 17,39 triliun.

Kata Sri Mulyani, tren penerimaan PPN DN ke depan sangat penting menentukan penerimaan pajak di akhir tahun. Wajar saja, kontribusi penerimaan PPN dalam negeri pada bulan lalu mencapai 21,1% dari total realisasi penerimaan pajak sebesar Rp 68,45 triliun.

Pencapaian itu memosisikan PPN dalam negeri sebagai pos penerimaan pajak yang berkontribusi terbanyak kedua setelah pajak atas impor.

“Tetapi sudah mulai ada tanda yang kita harap merupakan pemulihan yaitu pertumbuhanya positif 2,33% untuk PPN masa (Januari). Ini kita harapkan terus terjadi dengan kegiatan nilai tambah, yang identik dengan pemulihan ekonomi,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN 2021 Periode Januari, Selasa (23/2).

Kata Menkeu, pemulihan penerimaan PPN dalam negeri berkaitan erat dengan tren industri pengolahan. Laporan APBN mencatat pada bulan lalu realisasi sektor usaha tersebut minus 4,27% yoy. Tetapi, kontraksinya lebih rendah dibandingkan enam sektor utama penerimaan pajak lainnya.

“Industri pengolahan Januari minus, ini lebih kecil dari kuartal III-IV tahun lalu. Namun ini akan membaik dan menguat sesuai dengan indikator purchasing managers index (PMI) manufaktur yang mulai ekspansi dan sekarang sudah di level 50 ke atas,” ujar Sri Mulyani.

Sumber: Kontan.co.id. Senin, 1 Maret 2021.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only