Aturan Sedang Digodok, Insentif Pajak Bakal Diperpanjang Hingga 2022

Pemerintah Italia tengah mempertimbangkan opsi memperpanjang kebijakan insentif pajak untuk sektor perbankan sampai dengan tahun fiskal 2022.

Saat ini, pemerintah tengah menggodok rancangan undang-undang perpanjangan insentif pajak sektor perbankan sampai dengan pertengahan 2022. Sebelumnya, skema insentif pajak hanya berlaku sampai Desember 2021.

“Para menteri akan membahas keputusan tersebut [perpanjangan insentif pajak sektor perbankan] pada rapat kabinet Jumat pekan ini,” tulis pemerintah dalam keterangan resmi, Selasa (4/5/2021).

Berdasarkan draf RUU perpanjangan insentif pajak perbankan yang beredar di publik, tujuan utama dari RUU tersebut adalah untuk mengatasi masalah kredit macet yang dialami bank selama masa pandemi Covid-19.

Nanti, RUU tersebut memperkenalkan kembali skema insentif pembayaran PPh badan secara bulanan bagi bank yang mengalami peningkatan kredit macet nasabah.

Pemerintah juga mempertimbangkan pemberian opsi penjaminan atas utang perusahaan di perbankan yang terdaftar di Italia. Mekanisme penjaminan utang itu hanya sebatas pembayaran bunga kredit oleh pemerintah mulai Juni 2021, sedangkan pokok utang tetap menjadi tanggung jawab pengusaha.

Perpanjangan insentif pajak perbankan juga diharapkan makin memuluskan proses merger bank di Italia. Hal ini dikarenakan pemerintah memberikan diskon pajak bagi bank yang bersedia merger pada masa pandemi Covid-19.

Salah satu merger bank yang menjadi perhatian otoritas adalah akuisisi UniCredit Group terhadap bank milik pemerintah Monte dei Paschi (MPS). Negosiasi tersebut sempat mengalami jalan buntu saat terjadi perubahan posisi CEO UniCredit pada Maret 2021.

“Perubahan yang diusulkan untuk memperpanjang jangka waktu bagi kemungkinan merger dan memberikan bank ruang insentif yang lebih besar untuk menggabungkan usaha,” sebut pemerintah seperti dilansir kitco.com.

Kalkulasi pemerintah dengan periode insentif pajak yang diperpanjang akan membuat belanja perpajakan bertambah sekitar €1 miliar. Kredit macet yang terjadi pada tahun lalu juga diharapkan mulai berkurang pada 2022. (rig)

Sumber : ddtc.co.id, Selasa 4 Mei 2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only