Insentif Pajak Buat Pembelian Properti Meningkat Tajam, Ini Buktinya

Pemerintah telah memberi fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) diperpanjang hingga Desember tahun 2021. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 103/PMK.010/2021 itu, insentif diberikan untuk penyerahan rumah tapak baru dan unit hunian rumah susun baru.

Insentif diskon pajak berupa fasilitas PPN DTP diberikan 100 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual paling tinggi Rp2 miliar dan 50 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual di atas Rp2 miliar sampai Rp5 miliar.

Pemberian insentif atau diskon pajak properti ini membuat konsumen memburu properti impian. “Insentif pajak telah mendorong permintaan konsumen properti di berbagai kota meningkat tajam. Untuk mengoptimalkan peluang itu, Agung Podomoro mempercepat pembangunan berbagai proyek rumah tapak dan rumah susun yang siap huni,” jelas Marketing Direktur PT Agung Podomoro Land, Agung Wirajaya dikutip di Jakarta, Selasa (30/11).

Perusahaan tengah mengoptimalkan insentif pajak yang diberikan pemerintah ke sektor properti. Melalui percepatan pembangunan proyek-proyek propertinya di berbagai kota, penjualan Agung Podomoro tahun ini melaju semakin kencang. Sampai kuartal III-2021, perusahaan mencatat marketing sales di luar PPN senilai Rp1,33 triliun. Sampai akhir tahun Agung Podomoro optimis penjualan rumah tapak dan unit rumah susun baru akan terus membesar.

Agung mengungkapkan, di tengah tantangan pandemi yang masih berjalan, insentif pemerintah tersebut mampu menjadi stimulus yang luar biasa untuk membangkitkan sektor properti. Dengan berjalannya proyek-proyek properti di berbagai kota, Agung Podomoro juga ikut menggerakkan ekonomi di daerah tersebut.

Di sejumlah kota, sebagian besar konsumen properti APL merupakan pembeli pertama. Hal ini menjadi salah satu indikasi bahwa masyarakat berusaha memaksimalkan insentif pemerintah untuk memiliki hunian. Selain itu, harga properti yang tidak berubah sejak pandemi tahun 2020, memungkinkan konsumen untuk mendapatkan hunian dengan biaya yang tetap terjangkau.

Menurut Agung, Saat ini APLN sedang membangun dan mengembangkan berbagai proyek properti dan hunian di sejumlah daerah. Medan melalui proyek Podomoro City Deli, Bandung dengan Podomoro Park, Bogor ada proyek Vimala Hills dan Pomodoro Golf View Cimanggis dan Kerawang mengembangkan proyek Grand Taruma.

2 dari 2 halaman

Kontribusi Perumahan ke PDB

Agung Podomoro juga mengembangkan proyek di Batam (Orchard Park), Borneo Bay City (Balikpapan), Grand Madison, Bukit Mediterania (Samarinda) dan terbaru di ibukota Jakarta mulai dijual proyek properti premium yaitu Bukit Podomoro Jakarta.

“Percepatan proyek APL telah meningkatkan serapan tenaga kerja dan perputaran ekonomi di daerah setempat. Besarnya multiplier effect inilah yang menjadikan sektor properti sangat strategis bagi perekonomian,” ungkap Agung.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, aktivitas pembangunan perumahan memberikan kontribusi 13,6 persen pada PDB nasional 2020. Sedangkan dari sisi pengeluaran, setiap pembangunan atau penjualan rumah tinggal tercatat di Investasi (PMTB) bangunan, porsinya mencapai 14,46 persen PDB Nasional 2020. Dari sisi tenaga kerja, sektor perumahan memiliki tenaga kerja hampir 8,5 juta orang atau 6,59 persen dari total tenaga kerja nasional pada tahun 2020.

“Berbagai segmen dan golongan masyarakat dapat menikmati dampak dari perputaran ekonomi melalui proyek-proyek yang dibangun. Kami berharap pandemi ini segera berakhir, sehingga properti dan ekonomi kembali pulih untuk Indonesia yang lebih baik,” ujar Agung.

Sumber : merdeka.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only