Bagaimana Tren Properti 2022? Simak Ulasannya

Jakarta: Tren pasar properti tahun depan diprediksi mulai bangkit, namun daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih sehingga kondisi pasar masih tetap bergantung kepada kebijakan pemerintah seperti insentif pajak dan suku bunga.

Stimulus Pemerintah berupa DP 0 persen dan relaksasi  Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti yang diluncurkan sejak Maret 2021 terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perputaran ekonomi di sektor properti. 

“Sepanjang tiga bulan pertama, stimulus ini diklaim meningkatkan penjualan properti pada kisaran 10 hingga 20 persen, baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), menengah, maupun tinggi,” kata Cuntry Manager Rumah.com Marine Novita dalam diskui panel, dikutip Jumat, 10 Desember 2021.

Melihat efek positif yang dihasilkan kedua stimulus tersebut pun diperpanjang. Insentif pembebasan PPN properti diperpanjang hingga Desember 2021, diikuti dengan kebijakan uang muka alias DP 0 persen yang diteruskan sampai Desember 2022. 

“Perpanjangan stimulus ini diyakini dapat menjaga kondisi pasar properti 2022 tetap stabil,” jelas Marine.

Di luar stimulus dari pemerintah pusat, kemudahan finansial juga diberikan oleh pemerintah daerah berupa keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dimana masing-masing daerah menetapkan ketentuan yang berbeda-beda. 

Kebijakan lain yang menggenjot bisnis properti

Kebijakan ini juga selaras dengan keinginan konsumen dalam Rumah.com Consumer Sentiment Survey H2 2021 dimana sebanyak 70 persen responden berharap pemerintah mengurangi nilai BPHTB agar memudahkan mereka mendapatkan properti idaman.

Selain stimulus Pemerintah, proyek infrastruktur transportasi juga turut menggenjot sektor properti dari sisi harga, khususnya jalan tol baru yang menghubungkan kawasan hunian dengan jalur tol lingkar luar Jakarta.

Sebagai contoh Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang secara berturut-turut mencatat kenaikan harga tahunan sebesar 17,04 persen, 9,21 persen, dan 13,55 persen dimana sepanjang 2021, Pemerintah meresmikan tiga ruas jalan tol di wilayah tersebut, yaitu Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, dan Serpong-Pamulang. 

Selain itu, program vaksinasi nasional yang diselenggarakan pemerintah membantu meningkatkan optimisme konsumen properti. 

Sebanyak 63 persen responden Rumah.com Consumer Sentiment Survey H2 2021 merasa lebih aman saat melakukan survei langsung hunian idaman mereka jika sudah divaksin. Vaksinasi membuat masyarakat merasa lebih aman saat melakukan kontak erat dengan orang lain.

Marine menyimpulkan bahwa Rumah.com Indonesia Property Market Index mengindikasikan bahwa tren harga properti akan berangsur normal dan akan meningkat pada setiap kuartal di 2022. 

“Hal ini dapat terjadi dengan catatan bahwa Pemerintah mampu menjaga situasi ekonomi tetap kondusif, serta melanjutkan kebijakan terkait properti dan ekonomi seperti restrukturisasi kredit, relaksasi LTV, dan terutama penurunan suku bunga,” ungkapnya.

Bagi pencari properti, tahun depan secara umum masih akan menjadi ‘buyer’s market’. Pembeli akan disuguhi beragam pilihan properti terbaru dengan tawaran promo, diskon, dan hadiah. Suku bunga KPR juga masih rendah. 

“Namun hal ini tidak akan bertahan lama karena penjual semakin berani untuk meningkatkan harga properti secara berkala. Selain itu, Pemerintah juga belum memberi kejelasan seputar stimulus yang saat ini diberlakukan,” ujar Marine.

Sumber: Medcom.id

WhatsApp WA only