Bank Permata melihat, daya beli masyarakat cenderung membaik pada kuartal IV-2021 bila dibandingkan dengan kondisi pada kuartal III-2021.
Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, implikasinya kemudian pada peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2021.
Ia memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2021 bisa di kisaran 3,5% yoy, setelah pada kuartal III-2021 hanya tumbuh 3,51% yoy.
“Pemulihan ini tidak lepas dari pelonggaran aktivitas ekonomi, setelah kasus Covid-19 mulai berkurang dan pemerintah mulai secara gradual melonggarkan PPKM,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (12/1).
Josua menambahkan, pemulihan pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini juga didorong oleh perbaikan sejumlah indikator dini pada kuartal IV-2021, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Penjualan Riil (IPR), bahkan tingkat pembelian mobil.
Seperti kita ketahui, BI mencatat IKK pada kuartal IV-2021 sebesar 116,8, atau berada di zona optimistis dengan indeks di atas 100. Ini lebih tinggi dari 84,3 pada kuartal III-2021 dan juga lebih tinggi dari 89,2 pada kuartal IV-2020.
Sedangkan IPR pada kuartal IV-2021 ditengarai meningkat 8,7% yoy, setelah pada kuartal III-2021 turun 2,4% yoy dan pada periode sama tahun sebelumnya kinerja penjualan eceran ambles 16,8% yoy.
Sedangkan selama kuartal IV-2021, pembelian mobil tercatat 260 ribu unit, atau naik dari kuartal III-2021 yang sebesar 234 ribu.
Ke depan, Josua memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan cenderung lebih tinggi pada tahun 2022. Ini sejalan dengan optimisme perbaikan aktivitas ekonomi bila tidak ada peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan.
Namun, di sisi lain, ada beberapa hal yang menjadi penghambat pertumbuhan konsumsi rumah tangga di tahun ini, seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pengurangan subsidi energi.
“Kami memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di tahun 2022 akan berkisar pada 4,5% yoy hingga 5,0% yoy,” tandas Josua.
Sumber: kontan.co.id
WA only
Leave a Reply