Meski Pasang Target Defisit Lebih Rendah, China Tetap Meningkatkan Belanja

Kendati menetapkan rasio defisit anggaran yang lebih rendah, China akan meningkatkan belanja anggaran di tahun ini untuk mendukung ekonomi yang melambat, demikian pernyataan Menteri Keuangan Liu Kun pada Sabtu (5/3).

Penetapan target defisit anggaran yang lebih rendah bertujuan untuk menjaga kesinambungan fiskal, yang akan membantu menyediakan lebih banyak ruang kebijakan untuk risiko dan tantangan di masa depan, kata Liu di sela-sela pertemuan parlemen tahunan.

China menetapkan target defisit anggaran untuk tahun 2022 sekitar 2,8% dari produk domestik bruto (PDB). Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan target di tahun lalu, sekitar 3,2% dari PDB.

Liu mengatakan peningkatan alokasi dana pemerintah pusat sebesar 1,267 triliun yuan, atau setara Rp 5.691,6 triliun  tahun ini. Belanja itu didukung oleh sisa anggaran dari tahun-tahun sebelumnya, akan menyiratkan rasio defisit anggaran yang lebih tinggi.

“Jumlah dana ini setara dengan menaikkan rasio defisit sebesar satu persen, dan intensitas belanja fiskal terjamin,” katanya.

China pada hari Sabtu menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun ini turun ke kisaran 5,5% karena berbagai hambatan domestik. Prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu terbebani kelesuan sektor real estat serta penurunan konsumsi.

Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan dalam laporan kerja pemerintah bahwa pemotongan pajak dan potongan pajak akan berjumlah sekitar 2,5 triliun yuan tahun ini.

Pemerintah pusat akan meningkatkan nilai dana yang ditransfer ke pemerintah daerah di tahun ini menjadi hampir 9,8 triliun yuan (Rp 22.311,2 triliun). Kenaikan itu bermaksud untuk mengompensasi penurunan pendapatan daerah karena pemangkasan tarif pajak, kata kementerian keuangan.

Pemerintah akan meningkatkan pengeluaran belanja proyek infrastruktur mendekati batas kuota per tahun, yaitu 3,65 triliun yuan (Rp 8.309,8 triliun). Sebagian besar kebutuhan dana untuk belanja itu ditutup oleh hasil penerbitan obligasi khusus pemerintah daerah.

Kementerian keuangan telah menggunakan kuota penerbitan obligasi khususu pemerintah daerah hingga senilai 1,46 triliun yuan (Rp 3.323,9 triliun). Nilai itu melampaui kuota yang tersisa di kuartal keempat tahun lalu, yaitu 1,2 triliun yuan (Rp 2.732 triliun). Angka itu merupakan bagian dari total kuota yang diterbitkan tahun lalu, 3,65 triliun yuan (Rp 8.309,8 triliun).

Sumber: kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only