Argentina menghentikan pendaftaran penjualan ekspor minyak kedelai dan turunannya. Hal tersebut telah diumumkan pemerintah Argentina dalam sebuah pernyataan pada Minggu (13/3), yang langsung menuai kecaman dari industri di pengekspor produk olahan kedelai utama dunia.
Langkah penghentian penjualan dan ekspor dilakukan untuk hasil panen 2021/22. Namun, pengiriman fisik belum dimulai karena tidak ada panen yang dilakukan.
Keputusan pemerintah Argentina ini kemungkinan akan mengguncang pasar kedelai global, yang telah mengalami lonjakan harga karena invasi Rusia ke Ukraina.
Sub-sekretaris pasar pertanian Argentina mengatakan bahwa pendaftaran ekspor minyak kedelai, kedelai dan produk terkait lainnya akan segera dihentikan, sebuah langkah yang dilakukan menjelang panen 2021/22 yang dimulai dalam beberapa minggu mendatang.
Sekitar 5 juta ton minyak kedelai dan produk sampingan kedelai lainnya dari panen 2021/22, sejauh ini telah terdaftar secara resmi untuk ekspor, menurut data pemerintah.
Kamar pengolah dan eksportir biji minyak CIARA setempat, yang mewakili industri, mengatakan bahwa pemerintah telah menutup pendaftaran ekspor karena, menurut dugaan asosiasi, pemerintah ingin menaikkan tarif “dua poin” pada ekspor.
“Ini benar-benar bertentangan dengan kepentingan ekspor Argentina,” kata asosiasi itu di Twitter. “Selain ilegal, itu akan mempengaruhi pendapatan mata uang asing dan lapangan kerja dalam rantai agroindustri.”
Pernyataan pemerintah tidak menyebutkan tarif ekspor meskipun telah lama menjadi titik ketegangan dengan petani dan eksportir.
Pemerintah, yang berjuang melawan utang yang tinggi, membutuhkan pendapatan dolar dan pendapatan pajak dari penjualan kedelai, yang menjadi ekspor utama Argentina.
Ekspor minyak kedelai dan makanan Argentina saat ini dikenakan pajak sebesar 31%. Tanaman kedelai untuk panen 2021/22 di negara itu diperkirakan antara 40 juta-42 juta ton, meskipun dilanda kekeringan pada awal tahun.
Sumber:
WA only
Leave a Reply