Jelang Lebaran, Warga Surabaya Makin Dipermudah Bayar PBB

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Surabaya melanjutkan layanan mobil keliling PBB selama Ramadan. Kali ini mobil keliling dan loket pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) melayani warga RW 05, Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karang Pilang. Layanan itu digelar untuk mempermudah warga melunasi PBB.

Loket dibuka pukul 10.00 hingga 13.30 di balai RW 05. Koordinator Kecamatan Karang Pilang Bapenda Surabaya Imran Rusidi menjelaskan, pelayanan loket dan mobil keliling di RW 05, Kelurahan Kedurus, itu hanya berlaku satu hari.

Kemudian, mobil keliling dan loket berpindah ke titik-titik lain pada hari-hari berikutnya, masih di sekitar Kecamatan Karang Pilang. ’’Pelaksanaan sudah dijadwalkan dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan,’’ terang Imran kemarin (25/4).

Kelurahan Kedurus memiliki jumlah wajib pajak yang tinggi mengingat tingkat kepadatan penduduk. Bahkan, mobil keliling dan loket PBB secara rutin melayani kelurahan tersebut, khususnya di RW 05. Imran menuturkan, bapenda bisa membuka loket di balai RW itu hingga sepuluh kali dalam setahun. Artinya, hampir setiap bulan.

Bapenda menargetkan jumlah tertentu dalam sekali pembukaan loket pembayaran PBB di balai RW. ’’Untuk target, kami dipatok paling tidak Rp 25–30 juta,’’ terang Imran.

Hingga loket ditutup kemarin, petugas bapenda mencatat pemasukan setidaknya Rp 39 juta dari PBB warga, melebihi target awal. Padahal, semula diperkirakan tidak banyak warga yang memanfaatkan layanan itu karena uangnya digunakan untuk Idul Fitri dulu.

Imran menambahkan, memang biasanya antusiasme warga menggunakan layanan loket PBB dan mobil keliling itu tinggi. Bahkan, pernah dalam sekali pembukaan loket, ada 213 wajib pajak yang membayar PBB.

Antusiasme itu pun diakui Ketua RW 05, Kelurahan Kedurus, Miskan. Meski tidak memasukkan permintaan secara resmi, banyak warga yang menunggu layanan loket PBB di lingkungan tempat tinggal mereka.

Miskan menjelaskan, di lingkungannya ada 1.600 KK. Sebagian besar juga merupakan wajib pajak PBB. ’’Lebih banyak warga yang ke sini daripada ke bank atau dinas pajak sendiri,’’ terangnya.

Kendati demikian, banyak juga warga yang tercatat belum tertib membayar PBB, terutama warga kurang mampu, serta warga yang tanah atau bangunannya bersengketa.

Sumber : jawapos.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only