Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan inflasi tahun ini akan mendekati level 4% year on year (yoy). Realisasi ini naik dari inflasi tahun lalu yang sebesar 1,87% yoy.
“Inflasi kita mungkin akan lebih di ujung atas dari 3% ± 1% mungkin akan lebih cenderung di dekat 4%, sekarang ada di 3,47% yoy,” tutur Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (19/5).
Menurutnya, lonjakan inflasi tersebut akan memberikan tekanan terhadap perekonomian Indonesia. Meski begitu, Pemerintah tetap memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan di rentang 4,8% -5,5%.
Namun, Ia juga tetap siaga, sebab pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan mengalami tekanan karena kenaikan inflasi dan suku bunga.
Sementara itu, saat ini tingkat bunga Surat Utang Negara (SUN) sudah berada di atas 7%, dengan mengikuti perkembangan global. Kemudian, pemerintah memperkirakan akan direntang 6,85% sampai 8,42%.
Kemudian, untuk nilai tukar rupiah, Sri Mulyani memperkirakan akan tetap stabil, dengan asumsi terbaru di kisaran Rp 14.300 – Rp 14.700, meski nilainya lebih lemah dari UU APBN.
Lebih lanjut, untuk Harga minyak mentah atau Indonesia Crude Price (ICP) dari rata-rata US$ 99 per barel kini asumsinya sudah naik menjadi US$ 102,5 per barel.
Sumber: kontan.co.id
Leave a Reply