Kinerja APBN Jabar Semakin Baik

BANDUNG. Kinerja APBN Jawa Barat hingga 31 Mei 2022 masih mencatatkan surplus, namun masih harus terus diakselerasi melalui upaya optimal untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Kakanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jabar Tavianto Nugroho menyebutkan realisasi belanja negara di Jawa Barat sampai dengan akhir Mei 2022 mencapai Rp39,57 triliun atau 35,79% dari target APBN 2022.

Realisasi belanja negara tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat tercapai sebesar Rp13,77 triliun atau 31,32% dari target APBN 2022 dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp25,80 triliun atau 38,74% dari target.

“Kinerja penyerapan belanja di Jawa Barat, diharapkan semakin terus membaik untuk mendorong pemulihan ekonomi dan pencapaian target pembangunan,” kata Tavianto, Senin (27/6/2022).

Belanja Pemerintah Pusat melalui Belanja Kementerian/Lembaga terutama dimanfaatkan untuk pembayaran gaji dan tunjangan, pembayaran tunjangan hari raya, pendanaan atas kegiatan operasional K/L, program kegiatan K/L untuk pengadaan peralatan/mesin, jalan, jaringan, irigasi, serta pembayaran bantuan iuran jaminan kesehatan nasional.

Tavianto berharap kinerja penyerapan belanja akhir triwulan II 2022 semakin baik seiring dengan akselerasi belanja barang K/L dan belanja modal untuk berbagai proyek pembangunan di Jabar serta program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Kemenkeu Jabar juga merilis realisasi Program PC-PEN tahun 2022 untuk Perlindungan Sosial sampai dengan Mei 2022 di Jabar untuk program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp2,29 triliun untuk 1,74 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM); Program Sembako sebesar Rp3,92 triliun untuk 3,95 juta KPM; Bantuan Minyak Goreng sebesar Rp1,19 triliun untuk 3,95 juta KPM dan realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa sebesar Rp864,92 miliar yang disalurkan kepada 675,49 ribu KPM pada 4.906 desa.

Selanjutnya, penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai dengan akhir Mei 2022 mencapai Rp25,79 triliun, masih ditopang dana Transfer ke Daerah, yaitu realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp16,31 triliun atau 50% dari alokasi yang tumbuh sebesar 4,83%.

Realisasi penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik sebesar Rp6,01 triliun dengan sudah tersalurnya Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) serta dana Bantuan Operasional PAUD (BOP).

Sedangkan untuk realisasi DAK Fisik di Jabar sebesar Rp133,03 miliar atau 4,08% tumbuh positif sebesar 216,66% dan realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp807,42 miliar atau 14,71%, serta realisasi Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp32,89 miliar atau 11,53%.

Untuk realisasi Dana Desa di Jabar tumbuh cukup signifikan sebesar 41,48% dibandingkan Mei 2021 dengan nilai Rp2,49 triliun atau 40,60% dari pagu.

Sedangkan dari sisi pendapatan, hingga akhir Mei 2022, realisasi Pendapatan Negara di Jabar tercatat sebesar Rp63,03 triliun atau 53,48% dari target APBN 2022. Capaian tersebut lebih tinggi Rp17,77 triliun dari periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi pertumbuhannya, realisasi Pendapatan Negara di Jabar tumbuh 39,29% (yoy). Secara nominal, realisasi komponen penerimaan yang bersumber dari perpajakan mencapai sebesar Rp60,99 triliun atau 53,73% dari target APBN dan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp2,03 triliun atau 46,9% dari target APBN.

Berdasarkan pertumbuhannya, realisasi penerimaan perpajakan dan PNBP tumbuh berturut-turut sebesar 39,93% (yoy) dan 22,26% (yoy).

“Pemulihan ekonomi Jabar masih tetap dibayangi tantangan dan risiko global, sehingga peran APBN sebagai shock absorber sangat diperlukan, dengan tetap memperhatikan kinerja APBN agar tetap sehat, sustainabel dan kredibel.”

Sumber : Bisnis.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only