Pemerintah Dinilai Perlu Perbanyak Kebijakan untuk Mudahkan Kelas Menengah Miliki Hunian

JAKARTA. Pemerintah diminta membuat kebijakan yang lebih masif dalam memudahkan masyarakat kelas menengah memiliki hunian.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita mengatakan, berdasarkan data pencarian properti di Rumah.com, minat konsumen terhadap properti terus meningkat.

Pada kuartal kedua tahun ini, kata Marine, pencarian terhadap properti dengan harga di atas Rp 1 miliar mendominasi dengan persentase sebesar 55 persen.

“Tingginya minat konsumen terhadap properti kelas menengah perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan pemerintah, sehingga memungkinkan lebih banyak kelas menengah untuk bisa memiliki hunian,” kata Marine dalam keterangannya, Senin (22/8/2022).

Ia menyebut, respons pemerintah untuk memudahkan kelas menengah perlu dilakukan karena golongan tersebut tidak terjangkau fasilitas subsidi, namun penghasilannya masih pas-pasan untuk mencicil rumah non-subsidi.

“Sebagai contoh, penghasilan kelas menengah di Jabodetabek berada pada rentang Rp 7 juta sampai Rp 15 juta. Dengan penghasilan tersebut, berdasarkan kalkulator keterjangkauan Rumah.com, idealnya mereka mencicil rumah dengan harga Rp 500 jutaan,” paparnya.

“Namun, data Rumah.com menunjukkan bahwa harga properti di kawasan Jabodetabek untuk tipe 36/72 berada pada kisaran Rp 600 jutaan, sehingga di atas kemampuan ideal mereka,” sambunt Marine.

Ia menyebut, faktor lain yang dapat menjadi pertimbangan pelaku properti adalah perpanjangan pemberlakuan stimulus Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) yang masih berlaku hingga akhir September 2022 dan perpanjangan kebijakan uang muka alias down payment (DP) nol persen hingga akhir Desember 2022.

“Kenaikan indeks harga, suplai, maupun permintaan pada kuartal kedua 2022 menunjukkan bahwa outlook pasar properti nasional mulai normal kembali setelah tertahan pada kuartal pertama 2022,” katanya.

Namun, Marine melihat faktor seperti inflasi global yang membayangi dan berakhirnya insentif perpajakan, menyiratkan bahwa pertumbuhan ini tidak akan berlangsung selamanya.

Di sisi lain, Indonesia Property Market Index Q3 2022 yang mengambil data tren properti dari sepanjang kuartal sebelumnya.

Indeks harga properti nasional pada kuartal kedua 2022 bergerak naik secara kuartalan sebesar 3,2 persen dan sebesar 5,7 persen secara tahunan.

Tren indeks harga properti ini didorong oleh kenaikan harga rumah tapak sebesar 3,9 persen pada kuartal kedua 2022.

Sementara itu, indeks suplai properti nasional pada kuartal kedua 2022 juga naik tipis sebesar 1,3 persen secara kuartalan dan naik 8 persen secara tahunan.

Dari sisi konsumen, indeks permintaan untuk properti hunian pada kuartal kedua tahun ini menunjukkan kenaikan sebesar 2,3 persen secara kuartalan.

“Naiknya permintaan nampak jelas pada sektor apartemen. Namun, kenaikan permintaan terhadap apartemen sendiri belum memengaruhi tren permintaan properti hunian secara keseluruhan karena 93 persen diantaranya merupakan permintaan terhadap rumah tapak,” jelas Marine.

Sumber : tribunnews.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only