Defisit Dipatok 2,84%, Sri Mulyani Jamin Sudah Dihitung dengan Teliti

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan penetapan target defisit APBN 2023 sebesar 2,84% terhadap produk domestik bruto (PDB) telah melewati proses kalibrasi secara hati-hati.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah berkomitmen mengembalikan defisit APBN ke level di bawah 3% pada 2023. Dia juga meyakinkan penetapan target penurunan defisit APBN juga sudah mempertimbangkan berbagai ketidakpastian global pada tahun depan.

“Kami tentu tidak menutup mata soal lingkungan global akan sangat dinamis. Kami harus terus bersiap dengan setiap kemungkinan,” katanya dalam Bloomberg CEO Forum: Moving Forward Together, Jumat (11/11/2022).

Sri Mulyani mengatakan APBN sejak 2020 telah bekerja keras untuk menangani pandemi Covid-19 dan dampaknya pada masyarakat. Sebagaimana diatur dalam UU 2/2020, defisit APBN harus dikembalikan paling tinggi 3% pada 2023.

Dia menjelaskan pemerintah dan DPR tidak membuka ruang untuk menunda penurunan defisit APBN. Dengan APBN yang mulai disehatkan, dia meyakini defisit akan kembali dalam situasi normal pada tahun depan.

Meski demikian, Sri Mulyani menilai pengelolaan APBN 2023 akan tetap menghadapi berbagai tantangan. Selain pandemi Covid-19, ekonomi dunia masih dalam situasi yang serba tidak pasti, termasuk soal volatilitas harga komoditas minyak mentah, minyak kelapa sawit, dan batu bara.

“Dengan momentum pemulihan ekonomi yang harus dijaga, kami pikir bisa melakukannya [mengembalikan defisit APBN di bawah 3%],” ujarnya.

Melalui UU 28/2022, pemerintah dan DPR menargetkan pendapatan negara dalam APBN 2023 senilai Rp2.463 triliun. Angka itu terdiri atas penerimaan perpajakan senilai Rp2.021,22 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp441,39 triliun, dan hibah Rp409,42 triliun.

Kemudian dari sisi belanja 2023, direncanakan senilai Rp3.016,17 triliun. Angka tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat senilai Rp2.246,45 triliun dan transfer ke daerah (TKD) Rp814,71 triliun.

Dengan data penerimaan dan belanja tersebut, defisit APBN 2023 akan senilai Rp598,15 triliun atau 2,84% terhadap PDB.

Sumber : DDTC

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only