Harga Bisa Lebih Murah, Wuling BinguoEV Incar Insentif PPn – Medcom.id

Wuling BinguoEV kini sudah mulai dipasarkan dengan harga Rp358 juta (on the road DKI Jakarta). Namun konsumen bisa saja mendapatkan harga yang lebih murah kelak apabila mobil listrik berhaya hatchback ini bisa memenuhi persyaratan insentif Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah.

  Sales & Marketing Director Wuling Motors, Dian Asmahani, menjelaskan harga yang ditetapkan saat ini belum mendapatkan keringanan pajak PPn dari pemerintah. Namum mereka mengusahakan bisa mendapatkan insentif tersebut, salah satunya dengan memenuhi standar TKDN yang ditetapkan.

  “BinguoEV sudah produksi Cikarang, kami berkomitmen untuk penuhi TKDN 40 persen. Sekarang kita ke mengarah ke sana,” ungkap Dian di Kota Kasablanka Jakarta Selatan.

Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) terhadap pembelian kendaraan listrik roda empat dan bus mulai berlaku awal April 2023. Insentif PPN DTP akan diberikan terhadap mobil listrik dan bus listrik dengan kriteria nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tertentu.

  Insentif PPN akan diberikan sebesar 10 persen kepada mobil dan bus listrik dengan TKDN di atas 40 persen, mengikuti program Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Sehingga, PPN yang dikenakan nantinya hanya satu persen.

  Sayangnya Dian belum bisa memberikan informasi secara detail besaran TKDN yang sudah didapatkan oleh BinguoEV sekarang. Dia hanya berulang kali menyebutkan saat ini prosesnya sedang dikerjakan dan menunggu perkembangannya.

  “Semua masih dalam progres tengah dikerjakan. Saya belum bisa ngomong detail progress, tetapi yang jelas kita berkomitmen,” tegas Dian.

  Kehadiran BinguoEV sekarang ini bisa menjadi pilihan masyarakat yang inginkan mobil listrik di bawah Rp300 jutaan. Selain BinguoEV ada Neta V yang dibanderol Rp370 juta (on the road DKI Jakarta), atau Citroen e-C3 yang dihargai Rp395 juta (on the road DKI Jakarta).

Sumber: medcom.id