Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara mengungkapkan, 85% roda perekonomian Indonesia digerakkan oleh kelas menengah ke atas. Sisanya digerakkan oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Masyarakat kelas menengah adalah masyarakat yang mendapatkan pekerjaan, 85% itu dia, dia dapat pekerjaan, dapat income, mendapatkan manfaat dari infrastruktur kita, mendapatkan manfaat dari berbagai macam pengeluaran pemerintah,” kata Suahasil dalam program Economic Update 2024 CNBC Indonesia, dikutip Senin (5/8/2024).
Suahasil mengatakan, 85% sumbangan aktivitas ekonomi kelas menengah terhadap produk domestik bruto (PDB) itu mulai dari konsumsi, investasi, ekspor dan impor, hingga membayar pajak ke pemerintah.
Sementara itu, yang 15% dari APBN menggerakkan roda ekonomi melalui belanja negara yang ditunjukkan untuk menjaga daya beli dan pendapatan masyarakat kelas bawah.
“Nah itulah perekonomian kita itu bekerja dengan cara seperti tadi, sebagian masyarakat kita bayar pajak kelas yang atas, kelas menengah atas bayar pajak, pajaknya masuk ke anggaran negara, anggaran negara dipakai lagi untuk belanja perlindungan sosial, belanja infrastruktur, belanja negara, berputar dia,” tuturnya.
Sejauh ini, untuk kelas pekerja tersebut, Suahasil mengatakan, kondisi ekonomi masih positif, tercermin dari setoran pajak penghasilan atau PPh 21 mereka hingga Semester I-2024.
Setoran PPh 21 karyawan per Semester I-2024 senilai Rp 138,40 triliun. Angka tersebut tumbuh desar 28,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan kontribusi ke seluruh penerimaan pajak 15,48%.
“Pajak penghasilan khususnya pajak penghasilan pasal 21 itu sebutannya tumbuh positif. Jadi serapan tenaga kerja dan kemudian juga bagaimana tenaga kerja itu masih tetap mendapatkan pekerjaan, masih ada benefit, masih ada gaji, bahkan masih ada yang gajinya naik, itu berarti gerak ekonominya akan muncul nantinya,” ucap Suahasil.
Sumber : cnbcindonesia.com
Leave a Reply