JAKARTA. Kabar pergantian pucuk pimpinan di Direktorat Jendral Pajak dan Bea Cukai yang dilansir KONTAN terkonfirmasi. Kemarin (20/5), Presiden Prabowo Subianto memanggil Bimo Wijayanto dan Lentan Jendral TNI Djaka Budi Utama ke Istana Kepresidenan Jakarta. Usai dipanggil, Bimo mengaku telah diberitahu akan diangkat menjadi Dirjen Pajak.
Sementara Lentnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama akan dilantik menjadi Dirjen Bea dan Cukai. “Saya diberikan mencatat sesuai arahan Menteri keuangan akan bergabung dengan Kementrian Keuangan . Begitu juga Letjen Djaka.” Ujar Bimo, Selasa (20/5).
Bimo mengatakan kemungkinan pelantikan dilakukan pekan ini. “Secepatnya. Mungkin minggu ini, mungkin, mungkin” terang Bimo saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Bimo menambahkan, ada beberapa arahan kuat yang diberikan Presiden Prabowo Di antaranya mengambil langkah yang diperlukan agar martabat Dirjen Pajak dan DIrjen Bea Cukai bisa lebih kuat dlaam mengamankan penerimaan negara. “Niatnya memang untuk mempercepat akselerasi dari , pembenahan dan penyempurnaan Coretax, soal target dan segala macam saya harus lapor kepada ibu Menteri, “jelas Bimo.
Bimo juga memaparkan Presiden Prabowo menegaskan komitmen memperbaiki sistem perpajakan Indonesia supaya lebih akuntabel, berintegritas, dan independent, Ini untuk mengamankan program nasional khususnya dari siis penerimaan negara.
Kekayaan Bimo
Bimo Wijayanto merupakan mantan Tenaga Ahli Utama Kedupatian II Kantor Staf Presiden (KSP) sekaligus eks Asisten Deputi Investasi Stategis di Kemenko Marves. Bimo akan menggantikan posisi Suryo Utomo di posisi Dirjen Pajak Kemenkeu. Sementara itu, Djaka Budi menggantikan posiis Askolani di Dirjen dan Cukai.
Berdasarkan data dari situs e-LHKPN Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Bimo melaporkan total kekayaan nya sebesar Rp 6,67 miliar per akhir tahun 2021. Dalam laporan yang disampaikan pada 15 Maret 2022, Bimo memiliki asset property bernilai tinggi, yakni lima bidang tanah dan bangunan di Sleman, Kota Yogyakarta dan gunung kidul senilai Rp 5,8 miliar,
Bimo juga memiliki satu unit kendaraan Toyota Fortuner TRD keluaran tahun 2017 senilai Rp 370 Juta, harya begerak lainnya Rp 200 Juta serta kas Rp 300 juta. Tidak terdapat utang dilaporkan, sehingga seluruh kekayaan bersih.
Jika diterlusuri kebelakang harta kekayaan Bimo menunjukan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Misalnya pada tahun 2019 tercatat Rp 5,9 7 miliar, sata menjabat Tenaga Ahlu Utama di Kantor Staf Presiden. Kemudian pada tahun 2020 kekayaan Bimo Rp 6,17 miliar dan 2021 sebesar Rp 6,67 miliar.
Konsultab pajak Botax Consulting Indonesia Raden Agus Suparman berharap, Dirjen Pajak baru dpaat mempersiapkan realisasi Badan Penerimaan Negara (BPN) yang sudah masuk ke Asta Cita. “Menurut saya ini palinh penting. Karena persiapan tidak cukup satu tahun” kata dia
Selain itu, Raden berharap tax amnesty jilid III bisa segera direalisasikan untuk meningkatkan penerimaan pajak sebab di awal tahun ini tren nya sudaj kontaksi.
Sumber : Rabu, 21 Mei 2025. Harian Kontan Hal 2
Leave a Reply