PPN: Pajak Sehari-hari yang Jadi Penopang Negara

Setiap kali kita belanja, entah itu beli kopi susu kekinian, isi bensin, atau bahkan ganti gadget baru, ada satu hal yang selalu “nempel” di tagihan: PPN alias Pajak Pertambahan Nilai. Meski kelihatannya kecil, PPN ternyata punya peran super besar buat negara.

Kenapa bisa begitu? Karena PPN itu pajak yang paling rajin “mengalir”. Selama orang masih belanja dan pakai jasa, penerimaan PPN tetap ada. Berbeda dengan pajak penghasilan yang bisa naik-turun tergantung kondisi bisnis atau gaji seseorang, PPN lebih stabil. Itulah sebabnya PPN jadi salah satu penopang utama penerimaan negara.

Yang menarik, PPN juga dianggap adil. Siapa yang belanja lebih banyak, dialah yang bayar pajak lebih banyak. Misalnya, orang yang beli mobil mewah jelas menyumbang PPN lebih besar dibanding orang yang cuma belanja sabun di warung. Jadi, secara tidak langsung, PPN ikut mengatur agar kontribusi sesuai kemampuan konsumsi.

Tentu, PPN juga punya tantangan. Kalau daya beli masyarakat melemah, penerimaan negara dari PPN bisa ikut berkurang. Begitu juga saat ada kebijakan pembebasan PPN di sektor tertentu. Tapi secara umum, PPN selalu jadi andalan untuk mengisi kas negara dan membiayai pembangunan.

Nah mulai sekarang jangan anggap remeh angka tambahan di struk belanja itu. Lewat PPN, kita semua ikut urunan membiayai jalan raya, sekolah, rumah sakit, hingga layanan publik yang setiap hari kita rasakan. Ringan di dompet, tapi besar manfaatnya buat Indonesia.

Sumber : kumparan.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only