Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memprediksi penerimaan pajak 2025 berpotensi mengalami pelebaran selisih antara realisasi dan target penerimaan pajak atau biasa disebut dengan shortfall pajak.
Meski penerimaan pajak tahun ini berpotensi lebih menyusut dibandingkan dengan proyeksi awal, Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah shortfall lebih parah.
“[Penerimaan pajak] shortfall, tapi kan ada effort–effort untuk itu di 2 bulan terakhir. [Shortfall] melebar, ya lebar tapi enggak melebar lebih parah,” katanya, dikutip pada Selasa (16/12/2025).
Perlu diketahui, pemerintah memang memperkirakan realisasi penerimaan pajak pada tahun ini tidak akan mencapai target yang ditetapkan. Pemerintah memproyeksikan penerimaan pajak hingga akhir tahun ini mencapai Rp2.076,9 triliun.
Angka proyeksi tersebut sebesar 94,86% dari target penerimaan pajak yang ditetapkan dalam APBN 2025 senilai Rp2.189,31 triliun.
Purbaya belum mengkalkulasi angka kekurangan atau shortfall terbaru mengingat setoran pajaknya masih terus masuk ke kas negara, sehingga belum bisa dipastikan angka penerimaannya saat ini.
Namun, dia berkomitmen akan melakukan perubahan mulai tahun depan dengan mengevaluasi dan mengawasi kinerja pajak nasional secara lebih serius.
“Angkanya masih gerak, yang jelas tahun depan akan berubah saya akan lihat betul pajak seperti apa, saya akan hands on,” tuturnya.
Purbaya sebelumnya mengatakan pemerintah telah melakukan beberapa upaya guna mengoptimalkan penerimaan pajak sekaligus mencegah shortfall bertambah besar. Salah satunya ialah dengan memacu aktivitas ekonomi dalam 2 bulan sebelum tutup tahun.
Kemudian, pemerintah juga menggelontorkan stimulus berupa insentif pajak dan bantuan sosial, lalu menempatkan dana pemerintah senilai Rp200 triliun ke perbankan guna mendorong pembiayaan sektor riil.
Selain itu, pemerintah juga terus melakukan perbaikan administrasi dan organisasi pajak. Dari sisi administrasi, dia mengebut perbaikan coretax system, bahkan mendatangkan ahli teknologi informasi dari luar Kementerian Keuangan.
Dari sisi organisasi, menteri keuangan juga mendukung upaya dirjen pajak melakukan ‘bersih-bersih’ pegawai yang melakukan penyelewengan. Dia juga menyediakan kanal Lapor Pak Purbaya melalui WhatsApp yang menjadi wadah pengaduan masyarakat, termasuk soal fiskus.
Sumber : ddtc.co.id

WA only
Leave a Reply