Tak Lagi Bisa Menghindar! Pajak Orang Kaya Dinaikkan, Target Raup Rp815 Triliun

Layanan Pendapatan Negara (IRS) segera menutup celah pajak besar-besaran bagi golongan kaya. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan negara lebih dari USD50 miliar selama satu dekade ke depan.

Departemen Keuangan Amerika Serikat pun mengumumkan usulan peraturan dan panduan yang mencakup rencana untuk menghentikan pengalihan basis kemitraan. Sebuah proses di mana bisnis atau seorang individu dapat memindahkan aset di antara beberapa pihak yang terkait untuk menghindari pembayaran pajak.

Setelah mengevaluasi praktik itu, para pejabat Pemerintahan Biden mengatakan tidak ada alasan ekonomi untuk transaksi-transaksi tersebut.

Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo menyebut transaksi itu benar-benar hanya permainan untuk mengelabui (shell game). Para pejabat mengatakan dana tambahan IRS yang tersedia melalui Undang-undang Pengurangan Inflasi 2022 telah memungkinkan peningkatan pengawasan dan kesadaran yang lebih besar terhadap praktik tersebut.

“Tempat penampungan pajak ini memungkinkan pembayar pajak yang kaya raya menghindari dari membayar apa yang mereka miliki,” ujar Komisioner IRS Danny Werfel, dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (19/6/2024).

Kekurangan anggaran pada tahun-tahun sebelumnya membuat IRS mengurangi audit terhadap orang-orang kaya, dan pemindahan aset di antara kemitraan dan perusahaan menjadi hal yang umum.

IRS mengatakan berdasarkan pedoman yang ada, pengajuan untuk pass-through businesses berskala besar yang digunakan untuk menghindari pajak meningkat sebesar 70% dari 174.100 pada tahun 2010 menjadi 297.400 pada tahun 2019. Namun, tingkat audit untuk bisnis-bisnis tersebut turun dari 3,8% menjadi 0,1% dalam jangka waktu yang sama.

Pass-through businesses adalah kepemilikan perseorangan, kemitraan, atau korporasi S yang tidak tunduk pada pajak penghasilan badan; sebagai gantinya, bisnis tersebut melaporkan penghasilannya lewat pengembalian pajak penghasilan perorangan pemiliknya dan dikenai pajak dengan tarif pajak penghasilan perorangan.

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengatakan terdapat sekitar US$160 miliar kesenjangan antara jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh 1% orang berpenghasilan tertinggi dan apa yang mereka bayarkan.

Miles Johnson, seorang penasihat hukum senior dan spesialis pajak kemitraan di Pusat Hukum Pajak di NYU Law, mengatakan “transaksi-transaksi semacam ini secara efektif membuat pendapatan menghilang dari sistem pajak. Hal ini terjadi dengan menciptakan pengurangan penyusutan atau pengurangan pajak lainnya yang tidak mencerminkan biaya ekonomi yang sebenarnya.”

Sumber : economy.okezone.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only