Sistem Inti Perpajakan (Coretax) menjadi sorotan sejak awal tahun ini. Penerapan coretax tidak sebanding dengan niat awalnya karena sering terkendala masalah teknis hingga persoalan teknisi yang dianggap tidak memenuhi kualifikasi.
Dalam catatan Bisnis, coretax merupakan salah satu proyek prestisius yang menjadi bagian dari reformasi pajak. Proses pelaksanaan proyek ini telah berlangsung sejak tahun 2017 lalu dan mulai diterapkan pada Januari 2025.
Namun saat pelaksanaan, coretax justru mengalami masalah dan memicu kontraksi penerimaan pajak pada Januari 2025. Kondisi itu sempat memicu polemik, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menggantikan Sri Mulyani Indrawati, sempat berang karena proses penyelesaian kendala teknis coretax tidak kunjung rampung.
Purbaya pada akhir Oktober 2025 menyebut upaya pembenahan sistem administrasi perpajakan, alias Coretax, belum sepenuhnya tuntas. Salah satu aspek yang belum selesai dibenahi adalah perangkat lunak atau software yang digarap LG CNS-Qualysoft Consortium.
Purbaya menjelaskan bahwa pihaknya sudah sebulan terakhir membenahi Coretax jelang penggunaannya untuk pelaporan SPT tahun depan.
“Untuk software-software yang bisa dikendalikan langsung oleh tenaga dari Indonesia, kami sudah perbaiki. Cuma ternyata masih ada bagian-bagian yang terikat kontrak dengan pihak LG, di mana kami belum dikasih akses ke sana,” terangnya kepada wartawan di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (24/10/2025) lalu.
Sumber : bisnis.com

WA only
Leave a Reply