Sri Mulyani cs Waspadai Risiko Ekonomi Global Hantui RI

Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mencatat pada kuartal IV 2019 stabilitas sistem keuangan tetap terkendali di tengah ketidakpastian perekonomian global yang menurun serta sorotan masyarakat terhadap permasalahan beberapa lembaga jasa keuangan di tanah air.

Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dari sisi domestik perekonomian Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Kondisi ekspor yang meningkat, neraca pembayaran diprakirakan surplus, nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan didorong oleh aliran modal asing yang masuk.

“KSSK tetap mewaspadai potensi risiko yang berasal dari perekonomian global maupun dalam negeri dengan meningkatkan koordinasi untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Kemudian Bank Indonesia (BI) sudah melakukan kebijakan moneter seperti penurunan bunga acuan sebanyak 4 kali atau 100 bps selama setahun. Penguatan kebijakan makroprudensial seperti pelonggaran rasio intermediasi, loan to value hingga finance to value.

Sementara itu di bidang fiskal APBN 2019 melalui fungsi countercyclical berhasil menjaga momentum pertumbuhan dan stabilitas makroekonomi.

Sri Mulyani menjelaskan imbal hasil surat berharga negara yang menurun sebagai dampak perbaikan credit rating dan meningkatnya kepercayaan pasar.

“Kualitas belanja terus diperbaiki untuk menunjang pembangunan infrastruktur, memperkuat program perlindungan sosial dan meningkatkan kualitas SDM,” jelasnya.

Dari sisi jasa keuangan pertumbuhan kredit sepanjang 2019 tercatat 6,08%, dana pihak ketiga (DPK) 6,54%.

Kemudian terjadi tren penurunan bunga penjaminan simpanan oleh LPS menjadi 6,25% untuk simpanan rupiah di bank umum dan 8,75% untuk rupiah di BPR.

Sumber: detik.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only