Guncangan Ekonomi Dunia, Sri Mulyani Khawatir soal Pajak

JAKARTA – Pertumbuhan Indonesia di tahun 2019 diperkirakan masih bertahan di 5,1%, namun kondisi harga lifting dan nilai tukar Rupiah akibat guncangan perekonomian dunia berpotensi membawa risiko terhadap pertumbuhan perpajakan ke depannya. ⁣

“Melihat realisasi 2019, akan bisa ditebak nanti pengaruhnya dalam penerimaan perpajakan kita. Harga minyak lebih rendah, nilai tukar lebih kuat, dan lifting minyak lebih rendah,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani mengutip dari keterangan akun instgram resmi Kementrian Keuangan @kemenkeuri, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Sementara itu, APBN untuk tahun 2020 akan adaptif merespons dinamika perekonomian dengan tetap mendukung capaian sasaran pembangunan.

“Makanya, kita harus siap menghadapi risiko ini,” tambahnya.

Pada asumsi dasar ekonomi makro jika dilihat melalui APBN 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,3%, nilai tukar rupiah akan mencapai Rp14.400.

Perekonomian Indonesia akan mengalami inflasi sebesar 3,1%, suku bungan SPN akan mencapai 5,4%. Harga minyak mentah akan mencapai USD63 per barel.

Selain itu harga lifting minyak akan ditaksir mencapai 755 ribu per barel atau per hari, sedangkan untuk lifting gas akan ditaksir mencapai 1.191 ribu per barel atau per hari.

Sumber: Okezone.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only