Terancam Gulung Tikar, Toko di Mal Butuh Keringanan Pajak

Jakarta –

Pengusaha yang menyewa toko-toko di mal mengaku merugi dengan sepinya pengunjung mal imbas serangan virus corona. Pengusaha meminta bantuan ke pemerintah dan pengurus mal agar usaha mereka bisa tetap berjalan.

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia ( Hippindo) Budihardjo Iduansjah berharap pemerintah memberikan insentif pajak kepada pihaknya. Dia juga meminta pemerintah mendorong perbankan meringankan bunga pinjaman.

“Ya kalau ke pemerintah ya kami jelas minta keringanan pajak atau penghapusan pajak perusahaan. Termasuk apa bunga bank bisa dibantu,” ungkap Budihardjo kepada detikcom, Rabu (18/3/2020).

Dia juga mendorong agar pemerintah bisa memberikan bantuan dan insentif untuk pengurus mal. Sehingga pengurus mal bisa ikut meringankan beban para tenant.

“Kami juga minta ke pemerintah kasih bantuan ke mal sehingga mal bisa ikut bantu ke kami juga. Dengan caranya apa itu urusan pemerintah dan mal. Harapan kami jelas mall juga bisa ikut membantu tenant,” jelas Budihardjo.

Pihaknya pun sudah berkirim surat kepada pengurus mal. Mereka meminta agar pengurus ikut membantu meringankan beban toko-toko yang sepi pengunjung.

“Kami sudah minta bantuan ke pihak mal, kami sudah berkirim surat, kami minta jelaskan posisi kami dalam kondisi seperti ini. Apakah ada yang bisa dibantu pihak mal kepada kondisi berat kami ini,” kata Budihardjo.

Pihak pengurus mal sendiri menurutnya bisa membantu pihaknya untuk memberikan keringanan biaya sewa dan pelayanan. Setidaknya hal itu bisa dilakukan untuk tiga hingga enam bulan ke depan.

“Pihak mal bisa bantu kami dengan memangkas biaya sewa biaya dan biaya pelayanan. Paling tidak untuk 3 sampai 6 bulan ke depan lah,” kata Budihardjo.

Menurutnya, apabila dalam dua bulan ke depan kondisi mal masih sepi dan para toko belum diberikan bantuan, bisa saja gelombang penutupan toko terjadi.

“Sampai sekarang memang kami tegaskan dari tenant belum ada PHK, tapi kalau begini bukan PHK lagi tapi tutup bisa-bisa. Dua bulan lagi kita bisa aja tutup toko. Habis mau gimana perusahaan buka juga nggak ada omzet nggak ada yang beli. Ya repot kita,” kata Budihardjo.

Sumber : Detik.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only