Gubernur BI beberkan strategi agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tak di bawah 2,3%

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini tidak akan lebih rendah dari 2,3% meski mendapat tekanan dari penyebaran virus corona atau Covid-19.

“Kami berupaya keras untuk mencegah agar pertumbuhan ekonomi tidak turun di bawah 2,3%. Kami lakukan dengan memberi langkah stimulus fiskal juga moneter sehingga pertumbuhan ekonomi minimal 2,3% atau bisa di atas itu,” tegas Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (2/4).

Meski begitu, pemerintah bersama bank sentral juga mempersiapkan skenario pertumbuhan ekonomi terburuk. Bahkan, menurut menteri keuangan (menkeu) Sri Mulyani Indrawati, ekonomi terburuk bisa berada hingga minus 0,4%.

Namun, Perry mengatakan bahwa skenario terburuk tersebut merupakan what if scenario dan hanya sebagai langkah antisipasi, bukan proyeksi. Skenario terburuk tersebut juga bisa dicegah dengan guyuran stimulus yang diberikan oleh pemerintah juga BI.

Salah satunya, adalah dengan stimulus fiskal teranyar yang digelontorkan oleh pemerintah sejumlah Rp 405 triliun. Stimulus ini dicurahkan untuk bidang kesehatan sebesar Rp 75 triliun dan perlindungan sosial sebesar Rp 110 triliun.

Tak hanya itu, stimulus ini juga diperuntukkan bagi insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 70,1 triliun dan Rp 150 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional.

Pemerintah juga telah melebarkan batas atas defisit anggaran dari 3% dari PDB menjadi 5% dari PDB serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menetapkan Perppu no. 1 tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Sementara dari sisi BI, bank sentral telah menggelontorkan stimulus baik dari sisi moneter, makroprudensial, hingga menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. BI juga melihat bahwa confidence investor global yang masih cukup baik terhadap perekonomian Indonesia.

Lebih lanjut, BI juga mengimbau kepada masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga kondisi perekonomian, sekaligus menjaga kesehatan dengan tidak bepergian jauh ke luar kota di tengah Covid-19.

“Untuk itu, patuhi arahan-arahan pemerintah baik pusat dan daerah agar penyebaran Covid-19 ini bisa diatasi, sehingga dampaknya terhadap ekonomi dan sektor keuangan dan rupiah bisa dijaga dengan baik,” tandas Perry.

Sumber : KONTAN.CO.ID

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only