Sri Mulyani Targetkan Pemulihan Ekonomi Mulai Berlangsung di Kuartal III 2020

Jakarta – Pemerintah terus melakukan antisipasi terhadap pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Caranya memaksimalkan instrumen yang ada baik dari sisi keuangan negara bukan hanya untuk belanja negara. Dengan demikian diharapkan proses pemulihan ekonomi bisa dimulai pada kuartal III 2020.

“Pemerintah menggunakan instrumen yang ada, dari sisi keuangan negara bukan hanya belanja,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Webinar Solusi Perekonomian Penanganan Pandemi Covid-19 Menghadapi Tantangan Akuntabilitas, Fleksibilitas, Kecepatan dan Risiko Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional, Jakarta, Sabtu (27/6).

Pemerintah telah menggunakan instrumen lain, namun hal itu masih terkendala dan tidak ada transaksi ekonomi. Perusahaan tidak bisa beroperasi karena masa pademi sehingga menyebabkan aktivitas ekonomi tidak berjalan.

Akibatnya perusahaan kehabisan modal dan meminta pinjaman kepada bank. Namun bank tidak memberikan pinjaman karena mempertimbangkan banyak hal.

“Bank tidak kasih uang (pinjaman), jadi ekonomi terkunci,” kata dia.

Menghadapi ini, instrumen yang diberikan pemerintah dengan memberikan penurunan beban pajak perusahaan. Cara ini diambil pemerintah dalam rangka memberikan ruang nafas bagi pengusaha.

Tujuannya untuk mencegah kebangkrutan massal perusahaan, baik perusahaan skala besar maupun perusahaan kecil termasuk pelaku usaha UMKM. Selain itu, hal ini demi mencegah gelombang PHK yang akan memperparah kondisi.

“Dalam konteks ini bisa insentif pajak, kemudahan buat impor bahan baku, dukungan subsidi kredit, dan dijamin pemerintah agar bank tidak terdampak,” kata Sri Mulyani.

Sumber : Liputan6.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only