Platform Digital Tingkatkan Penjualan Produk UMKM di Masa Pandemi

DENPASAR, BALI EXPRESS – Pandemi COVID-19 telah memukul ekonomi Bali yang didominasi sektor pariwisata. Selain sektor pariwisata, UMKM di Bali juga merasakan dampaknya. Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan berbagai regulasi yang bersifat relaksasi untuk meringankan dampak pandemi terhadap UMKM setempat.

Berbagai kebijakan tersebut meliputi relaksasi pajak, kemudahan regulasi, bantuan modal, peningkatan kualitas SDM, bantuan teknologi dan promosi. Kebijakan ini dikeluarkan mengingat sektor UMKM berperan signifikan terhadap perekonomian Bali.

Selain itu, untuk mengatasi kendala dalam pemasaran produk selama pandemi COVID-19, sejumlah pelaku UMKM berinisiatif untuk mengubah cara pemasaran dan penjualan produk yang sebelumnya dilakukan secara offline di toko fisik menjadi secara daring melalui platform digital atau marketplace.

“Toko offline saya tutup. Sekarang hanya fokus melayani penjualan online. Saya menyarankan pelaku UMKM lain menggunakan platform penjualan online untuk mempermudah pemasaran dan tetap bisa melakukan protokol kesehatan karena tidak ada kontak fisik dengan pembeli,” ujar pegiat UMKM, Dewanti Amalia Artasari, pemilik toko online Dewa Collection Bali di Denpasar, Bali, Jumat (11/9).

Ia mengatakan, dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini, dirinya tidak bisa melakukan penjualan offline aalah satunya karena sepi pembeli mengingat kunjungan wisatawan ke Bali masih dibatasi.

“Saat ini, dengan mengandalkan platform Tokopedia, produk kerajinan benang kami mengalami peningkatan penjualan lebih dari lima kali lipat jika dibandingkan sebelum pandemi,” katanya.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, I Wayan Mardiana, pihaknya mendorong strategi ‘go digital’ untuk para pelaku UMKM dengan memanfaatkan teknologi digital agar bisnisnya terus berputar di masa pandemi ini.

Dari jumlah 326 ribu UMKM yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten di Bali, saat ini belum semuanya menggunakan platform digital atau marketplace. “Dengan tatanan kehidupan era baru, pelaku UMKM harus mengubah mindset, dari berjualan secara konvensional sudah mengarah ke digital atau pemasaran online. Karena sekarang orang malas berbelanja dengan kontak langsung. Manfaatkanlah platform digital,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Tokopedia, Astri Wahyuni, mengatakan, saat ini merupakan momentum bagi UMKM lokal untuk memanfaatkan platform digital. Hal ini memudahkan UMKM lokal bertahan di tengah pandemi sekaligus menjangkau pasar yang lebih luas.

Ia menambahkam, kolaborasi semua pihak sangat penting dalam mendukung UMKM daerah berjuang melawan pandemi. “Misalnya dalam bentuk pendampingan mengenai berbisnis daring atau penyediaan halaman khusus bagi UMKM daerah di platform Tokopedia, seperti digitalisasi pasar tradisional ‘Pasar Cikurubuk Online’ bersama Pemkot Tasikmalaya,” ungkapnya.

Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah daerah dengan memanfaatkan ekosistem digital juga mampu melahirkan inovasi.

“Tokopedia berharap bisa berkolaborasi dengan Pemprov Bali untuk mempercepat digitalisasi layanan publik, seperti pembayaran PBB, E-samsat, PDAM dan pajak daerah lainnya untuk menjaga pendapatan daerah, namun tetap mempertimbangkan protokol kesehatan,” tambahnya.

Sumber : Jawapos.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only