Kepala BKF: Penerimaan Pajak Kemungkinan Tak Capai Target

JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan penerimaan pajak tidak akan mencapai target pada tahun ini kemungkinan tidak akan mencapai target.

Kepala Bada Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan, realisasi penerimaan pajak hingga Agustus 2020 ini telah jauh dari asumsi yang tertuang dalam Perpres Nomor 72 tahun 2020.

Febrio mengatakan, di asumsi penerimaan 2020 penerimaan pajak diperkirakan bakal minus 10 persen. Adapun realisasi hingga Agustus 2020, realisasi penerimaan pajak telah terkontraksi hingga 15,6 persen.

“Tampaknya memang berat. Bisa jadi lebih rendah dari target. Tapi kita belum bisa menyebutkan angka karena terus digenjot,” ujar Febrio dalam video conference, Jumat (25/9/2020).

Untuk diketahui, penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2020 sebesar Rp 676,9 triliun. Jumlah itu baru sekitar 56,5 persen dari target tahun ini Rp 1.198,8 triliun.

Penerimaan pajak tersebut mengalami kontraksi 15,6 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 802,5 triliun.

“Kalau di Perpres 72, untuk pajak saja (bukan cukai) asumsinya minus 10 persen. Sekarang ini sudah lebih dalam dari itu. Ini saya pikir jadi poin penting untuk Kemenkeu, pemerintah, bagaimana sisa 3 bulan ke depan, bisa dikejar apa nggak untuk target di Perpres 72,” jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan penurunan penerimaan pajak pada periode akhir Agustus disumbangkan oleh Pajak Penghasilan (PPh) migas yang mengalami kontraksi hingga 45 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Secara keseluruhan PPh migas mencatatkan pendapatan sebesar Rp 21,6 triliun. Di sisi lain, untuk pajak non-migas juga mencatatkan kontraksi sebesar 14,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Realisasi pendapatan PPh non migas hingga akhir Agustus mencapai Rp 655,3 triliun.

“Yang menyumbang penurunan sangat dalam migas, namun non migas agak lebih tinggi dari ekspektasi, karena tadinya kami berharap kontraksi tidak lebih dari 10 persen,” ujar Sri Mulyani.

Sumber: Kompas.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only