Insentif Pajak Kurang Joss

Langkah pemerintah memberikan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor dinilai tidak memberikan dampak besar bagi bisnis pembiayaan alias multifinance. Pasalnya, PPnBM hanya berlaku untuk kendaraan jenis tertentu.

Sejatinya, pemeinah membuat kebijakan itu untuk menggerakan pertumbuhan industri otomotif, terutama untuk mobil baru yang selama ini lesu. Harapannya, insentif itu akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 ini.

Hanya, Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengatakan bahwa kebijakan tersebut belum bisa memberikan dampak signifikan. Sehingga, manajemen perlu melakukan evaluasi lebih dalam terkait kebijakan pajak untuk mobil baru yang akan berlaku pada bulan depan.

“Memang, kebijakan ini akan mengurangi harga mobil medium to low termasuk mobil kelas low cost green car (LCGC),” katanya, Namun, ia menilai, calon pembeli mobil di segmen tersebut belum pasti mengalami peningkatan daya beli.

Saat ini, MTF sudah punya segmen bisnis untuk kendaaan LGCC. Data porsi pembiayaan MTF untuk nasabah di kendaraan LGCC mengalami penurunan menjadi 28% terhadap total pembiayaan mobil baru di tahun 2020, atau lebih rendah dari porsi sebesar 29% dari tahun sebelumnya.

Kendati demikian, Harjanto mengatakan, jika kebijakan tersebut dapat memberikan dampak pada pembelian mobil baru, maka pembiayaan baru di multifinance juga akan naik. Namun, MTF melihat efek kebijakan tersebut baru terasa pada bulan Maret dan April.

Di tahun kerbau logam, anak usaha dari Bank Mandiri ini menargetkan pembiayaan baru mencapai Rp 20 triliun atau lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 16,7 triliun.

Sementara, Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menuturkan, tentu kebijakan PPnBM tersebut ada manfaatnya bagi industri otomotif. Namun, ia belum bisa memastikan apakah dapat memberikan dampak yang besar atau tidak.

Sebagai informasi, anak usaha BCA ini menargetkan penyaluran pembiayaan di tahun ini akan lebih baik. Yakni, sebesar Rp 25 triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi sebesar Rp 15,59 triliun pada tahun lalu.

Sumber: Tabloid Kontan, 22 Feb-28 Feb 2021 hal 11

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only