INTP Berharap dari Stimulus Properti

JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membidik pertumbuhan volume penjualan semen sebesar 4% di sepanjang 2021. Manajemen Indocement melihat ada sejumlah katalis positif yang bisa memperkuat bisnis semen pada tahun ini.

Di sepanjang tahun lalu, INTP mencatatkan penjualan 16,5 juta ton semen. Alhasil, di tahun ini Indocement memproyeksikan volume penjualan mencapai 17,16 juta ton.

Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Antonius Marcos menjelaskan, ada sejumlah kebijakan pemerintah yang berpotensi memberikan katalis positif terhadap bisnis semen pada tahun ini.

Pertama, kebijakan pemberian diskon pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sektor properti yang secara tidak langsung bisa berefek positif bagi industri semen nasional.

Sebab, permintaan industri semen tak terlepas dari bisnis properti, yang tentu akan menyerap produk bubuk abu-abu itu. Artinya, jika pasar properti bergairah, maka produsen semen ikut kecipratan.

Selain diskon PPN properti, Antonius melihat beberapa kebijakan pemerintah seperti relaksasi uang muka kredit kepemilikan rumah (KPR) hingga 0% dan kehadiran Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) juga berpotensi menggairahkan bisnis semen.

Efek berganda

Faktor lain yang bisa memperkuat bisnis semen adalah anggaran infrastruktur untuk 2021 telah meningkat ke level sebelum pandemi Covid-19. Alhasil, efek berganda (multiplier effect) dari pembangunan infrastruktur bisa mendorong pengembangan kawasan industri dan pabrik.

“Sebagai upaya memanfaatkan momentum ini, strategi kami adalah tetap fokus di home market dan menjalankan strategi pemasaran yang jitu,” jelas Antonius kepada KONTAN, Rabu (3/3) lalu.

Antonius optimistis INTP bisa memenuhi target pertumbuhan volume penjualan sebesar 4% pada tahun ini. Manajemen Indocement memperkirakan ada peningkatan penjualan semen curah.

Sepanjang tahun 2020, produsen semen Tiga Roda ini membukukan volume penjualan semen 16,5 juta ton. Realisasi tersebut lebih rendah 8% dibandingkan pencapaian penjualan tahun 2019.

Namun kinerja itu masih lebih baik ketimbang penjualan rata-rata industri semen yang turun hingga 10% pada tahun lalu.

Per Januari tahun ini, Indocement membukukan volume penjualan semen sekitar 1,4 juta ton. Pencapaian tersebut sedikit lebih baik dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu sebesar 1,33 juta ton. Penjualan pada bulan Januari tahun lalu memang rendah karena terjadi banjir di wilayah ibu kota dan sekitarnya.

Sumber: Harian Kontan, Senin 08 Mar 2021 hal 11

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only